0.5

2.2K 96 1
                                    

"LO?! NGAPAIN DISINI?!"

Surya hanya diam menatap datar wajah Gaby . Lalu beralih menatap mommy nya dengan 1 alis yg di naikkan. Padahal tadi dirumah, mommy nya bilang hanya ingin makan malam bersama teman teman kantor nya. Kenapa hanya ada Gaby , Satya dan mungkin kedua orangtua mereka. Dimana teman teman kantor daddy nya? Dia berpikir positif, mungkin blm pada datang, dan mungkin orang tua Gaby juga termasuk teman kerja.

Ajeng hanya tersenyum membalas pertanyaan isyarat dari Surya .

"kalian berdua udh saling kenal?" - Naisa

"ud-"

"BELOM!" - Selak Gaby saat Surya ingin mengatakan 'udh'.

"yakin? Kok mommy gak percaya yaaa.. Coba Surya jawab, tadi kyknya kamu ingin jawab juga" - Naisa

"udah" - 1 kata, singkat, jelas dan padat.

"hmm bagus dong klo udh kenal, jadi kita gak perlu susah susah ngedeketin kalian satu sama lain" - Rendy

Gaby mendengus kesal saat daddy nya berkata seperti itu.
'ya allah semoga hamba mu ini tidak dijodohin seperti yg ada di cerita cerita ya allah..' doa Gaby memohon dalam hati.

"berhubung kita udh ngumpul semua. Saya ingin memberitahu langsung intinya saja" - Rendy

"tumben daddy ngomong nya baku. Biasa nya kyk mommy, gue elu. Aneh" - nyinyir Gaby

"diem goblo. Orang tua lagi ngomong juga, pea" - omel Satya .

"bicit"

"daddy dan daddy nya Surya , begitupun dengan mommy dan mommy nya Surya akan menjodohkan Gaby dengan Surya " - ucap Rendy to the point

"APAAA?! DIJODOHIN?!" - jawab Gaby dengan suara yg menggelegar. Untung hanya ada mereka dan para pelayan di restoran ini.

"iya. Kenapa?"

"Gaby gamau dad, Gaby baru aja masuk SMA. Mos aja blm kelar, masa udh mau di - ihhh gamau intinya" - tolak Gaby

"sayang, dengerin mommy" Gaby beralih menghadap mommy nya "kami ber4 tidak asal menjodohkan kalian berdua. Kami orang tua, tau betul mana yg baik untuk anak anak nya dan mana yg buruk"- jelas Naisa.
Gaby diam mendengar pernyataan mommy nya, tapi mau gimana pun alasannya dia hanya ingin menikmati masa putih abu abu bersama teman temannya. Dia ingin menjadi remaja SMA pada umum nya.

"tapi mom Gab-"

"gak ada tapi tapi an sayang"- Naisa.
"gimana? Surya setuju?" - lanjut nya.

Gaby mengarahkan pandangan nya ke Surya,dia ingin tau apa jawaban pria itu. Betapa terkejut dia mendengar jawaban Surya "setuju"

"apa?!"
"kok lo setuju sih? Lo mau ngerusak masa SMA gue?" - bisik Gaby di samping telinga Surya .

Namun Surya tak mendengarkannya.

"oke. Gaby setuju"- putus Gaby.

"alhamdulillah.." - jawab ke4 orangtua dengan kompak, Satya hanya diam memandang dengan pandangan kosong. Adik satu satu nya akan dinikahkan dengan orang? Berarti dia akan pergi dari rumah? Tidak akan ada lagi pertengkaran hanya karena hal kecil, tidak akan ada lagi ocehan ocehan tak jelas jika pagi hari - itu yg ada dipikiran Satya sekarang.

"TAPI!"

"tapi apa nak?" - Ajeng .

"Gaby mau, pernikahan gak blh ada yg tau selain keluarga!"

"gak masalah. Akan kami atur sebaik mungkin" - Rafli .

Mereka melanjutkan perbincangan mulai dari kapan acara pernikahan nya hingga resepsi nya.

Perbincangan itu berlangsung hingga lebih dari 1 jam, Gaby dan Surya hanya menyetujui apa yg di sarankan oleh orang tua nya.

...

Mereka semua sudah kembali kerumah masing masing, Gaby masuk kerumah dengan sepatu yg di tenteng tenteng, dia terlalu lelah memakai sepatu tinggi itu.

Gaby menjatuhkan pantat nya di sofa yg empuk itu, disusul dengan abang nya yg berada disamping dia dan orang tua nya yg berada di sofa 1 nya lagi.

"adek gue bakal di ambil orang. Ciee mau nikah"

Plak!
"sakit gblk, songong bet lu jadi adek"

"bodo"
"mom? Jangan bilang ini udh direncanain dari jauh jauh waktu?" - tanya Gaby .

"iya. Dulu kita ber4 tinggal di london waktu jaman jaman nya kuliah. Kita ber4 itu sahabatan dari sd. Dan setelah kita menikah, kita merencanakan sesuatu. 'kalau dari salah satu kita punya satu anak cowo dan satu anak perempuan akan dijodohin' dan ya, terkabul. Ajeng punya 1 anak cowo dan mommy punya 1 anak cewe. Mungkin klo anak nya Ajeng cewe, bakal dijodohin nya sama Satya " - jelas Naisa

" apaan?! Ogah! Satya punya pilihan sendiri"- jawab Satya yg terlihat kaget dengan ucapan mommy nya.
"dah lah Satya mau tidur. Tidur lu bocah, nnti klo kesiangan dihukum sama calon suami hahahaha"
Satya langsung kabur ke kamar nya saat melihat Gaby yg siap melempar nya dengan bantal sofa.

Bersambung...

My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang