Libur persiapan untuk ulangan sudah berakhir. Dan hari ini adalah hari mereka semua akan berhadapan dengan soal soal yg telah mereka pelajari.
"Gabyyyyy!!! Gaby! GABYYYYYYYYYY." - teriak Aca yg sambil berlari larian untuk menghampiri Gaby yg baru turun dari mobil Satya.
"apaan sih?" - tanya Gaby saat Aca sudah berdiri di depannya.
Aca yg masih ngos²an pun blm menjawab pertanyaan Gaby ."bang, minum bang. Gue lupa bawa tadi" - Gaby meminta minum pada abang nya untuk Aca .
"Hah? Apaan?"
"minum goblok! Kasian temen gw tu kyk abis di kejar kejar om pedo"
"anying!" - sahut Aca .
Satya mengambil botol minum nya yg selalu tersedia di mobil, gak mungkin jika dia ngasih botol minum yg ada di tas nya.
"nih"
Aca langsung meminum air itu hingga setengah. Padahal botol yg di pake Satya hampir 1 literan."gila. Minum gue?" - ucap Satya yg tak percaya bahwa minum nya ludes setengah botol dalam hitungan detik.
"nnti gue ganti!"
"eh by, lo udh tau blm?!""blm,kan lo blm ngasih tau ke gue?" - jawab Gaby dengan polos nya.
"lo tuh jadi trending topik di SMA ini tau gak!"
"nggak"
"ihh astagaaaa. Lo tuh lagi banyak yg ngomongin, ada foto lo sama kak Surya yg kesebar.. Kok lo gak hati hati sih?"
"emng gue pernah foto sama Surya?"
"ayo! Ikut gue" - ucap Aca sambil menarik tangan Gaby , Gaby pun menarik tangan abang nya. Jadilah mereka tarik tarikan hingga sampai di depan mading yang sudah dikerumuni banyak murid.
"awas awas!!! Gue pengen lewattt" - teriak Aca membuat murid yg sedang mengumpul pun minggir untuk memberi Aca , Gaby dan Satya lewat.
Gaby bingung menatap punggung Aca yg membelakangi dirinya. Mengingat tinggi Gaby yg hanya 155 cm dan Aca yg 169 cm.
"nih liat deh!" - ucap Aca yg masih membelakangi Gaby . Dengan kesal Gaby memukul pelan kepala Aca menggunakan botol minum abang nya.
"aduh kok lo mukul gue sih?"
"Ya lagian lo! Lo nyuruh gue buat liat, tapi lo ngalangin gue. Dah tau gue pendek! Inget tinggi lo berapa anj!"
Aca pun hanya cengengesan mendengar ucapan Gaby , dia langsung menepikan tubuh nya supaya Gaby bisa melihat yg dia tunjukkan."HAH?!" - ucap Gaby dan Satya bersamaan.
Bagaimana bisa orang itu menempel foto nya yg sedang disuapi surya dan yg bikin Gaby kesal setengah mati adalah ada tulisan 'PELAKOR' di foto itu.Gaby langsung menarik lengan Satya dan Aca keluar dari kerumunan itu, tak lupa dia mengambil foto nya yg sedang di suapi Surya. Hal itu membuat murid murid yg sedang berkerumun langsung bersorak menyoraki Gaby .
Mereka berjalan menyusuri koridor demi koridor, saat mereka berjalan banyak yg berbisik bisik. Tapi gak bisa di bilang bisik bisik, soalnya kedengeran:v.
Selama dikoridor tu mereka gak ada henti hentinya buat ngomongin Gaby , sampe di kelas Gaby pun masih banyak yg ngomongin.
"gak ush didengerin.. Nnti klo udh pas waktu nya bisa kita kasih tau"- Gaby mengangguk menyetujui ucapan Satya "Ywdh gue ke kelas ya?"
"iya" - Satya langsung pergi meninggalkan mereka berdua yg masih berdiri di depan pintu.
"eh? Lo ada nomor nya Surya ?" - tanya Gaby pada Aca .
"lah, lo kan udh mau merried ama dia. Masa nomor hp aja gk punya?"
"yailah bukan gak punya,hp gue ketinggalan di mobil"
"kebiasaan"
"nih""hehe makasih zheyenk"
Gaby langsung nge chat surya, menanyakan soal foto itu dia udh tau atau belum. Ternyata udh.
"ihh kok bisa bisa nya dia santai bgt sih?" - gerutu Gaby.
"kenapa?"
"itu dia, gue tanya di khawatir tentang foto itu atau nggak. Jawabannya biasa aja"
"ohh, tapi bener si dia. Lo juga harusnya bisa santai aja,jangan panik. Klo lo panik malah keliatan bgt kalian ada hubungan"
"hmmm. Ya juga sih, Ywdh lah. Nih hp nya, makasih" - Gaby tak habis pikir. Kenapa bisa gitu, padahal ini mau ulangan, ada aja kejadian menyebalkan seperti ini.
"selamat pagi anak anak!" - sapa seorang guru yg baru memasuki kelas dengan membawa tumpukan kertas, yg sudah di yakini bahwa itu adalah soal soal untuk mereka ulangan.
Guru itu mulai membagikan soal soal ulangan nya, dan murid murid pun langsung fokus kepada soal soal itu.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior
Teen Fiction|| on going || Seorang gadis cantik bernama Vidya Gaby Andara harus terjebak didalam perjodohan yang sudah direncanakan oleh kedua orang tua nya bersama dengan sahabat nya. Surya Sanjaya Dia sama sekali tidak mengenal laki-laki yang akan menjadi sua...