3.0

1K 42 7
                                    

siapa yang kabur dari daring hayooo???????aku sih hehe


Happy Reading..!

"kenapa kamu ngelakuin itu?"

"gak sengaja bu"

"gak sengaja? Di rekaman cctv terlihat jelas kalau kemarin kamu yang dorong Gaby"

"tapi saya gak sengaja bu"

"kalau kamu tidak sengaja,kenapa tidak langsung di tolong? Kamu malah tertawa sambil bersedekap dada"

"ibu ngarang nih,dah lah saya keluar aja" perempuan itu kemudian beranjak dari duduk nya,meninggalkan ruang konseling itu. Guru konseling yang berada di dalam ruangan itu hanya menggelengkan kepala nya. Tidak habis pikir dengan muridnya tadi.

"gue harus nemuin Surya nih" ujarnya pada diri sendiri. Ia langsung jalan terburu-buru untuk menemui Surya.

"Mau kemana lo?" Satya bersedekap dada sembari menyandarkan punggung nya pada dinding.

"em? Ng..ngga kemana-mana,mau ke kelas,gue duluan" orang itu melanjutkan langkah nya

"jangan lo temuin Surya,jangan lo pikir gue gatau kalo lo yang kemarin nyeburin adek gue ke kolam renang" ia tercekat,bagaimana Satya bisa tahu kalau dia yang sudah menyeburkan Gaby ke kolam renang. Kemarin di area kolam renang hanya tinggal dirinya dan juga Gaby,dan Surya yang tiba-tiba datang.

"kenapa berhenti?lanjutin aja" perempuan itu tidak melanjutkan langkah nya kembali,melainkan membalikan tubuh nya untuk menghadap Satya.

"gue kemarin curiga sama gerak-gerik lo,gak salah kan gue ngikutin lo?" perempuan itu masih diam dengan wajah dingin nya,tetapi tidak dengan mata nya,mata nya menunjukkan seolah wanita itu sedang khawatir.

"kenapa diem? Lo mikir klo gue yang udah laporin ke guru konseling? Hem,klo lo mikir gitu salah sih,tadinya emang iya gue pengen laporin,tapi gue telat. Mereka udah tau duluan. Gimana dong?"

"kenapa lo lakuin itu?" Satya bertanya dengan suara yang sangat lembut. Tapi tidak dijawab satu kata pun oleh lawan bicara nya.

"kenapa lo lakuin itu?" Satya mengulang pertanyaannya ,tapi perempuan itu masih tetap tidak menjawab.

"gue disini,tatap mata gue dan jawab pertanyaan gue" Satya masih bisa menahan emosi nya.

Tak kunjung di balas pertanyaannya dan perempuan itu masih memandang lurus dengan tatapan datar. Kali ini tatapan nya sudah berubah,tidak seperti tadi.

"jawab gue"

Satya menarik dan mencengkram dagu perempuan itu supaya ia mendongak dan menatap mata nya,"apa yang mendorong lo buat ngelakuin itu ke Gaby?" dia mencoba menepis tangan Satya,tapi tidak guna.

"jawab gue!"

"lepas..!"

"gue gak akan lepas sampe lo ngomong,kenapa lo ngelakuin itu sama Gaby" ucap nya penuh penekanan.

"gue bilang lepas ya lepas brengsek" perempuan itu melepaskan tangan Satya dari dagu nya kemudian menghentakannya secara kasar.

"gue mau ke kelas,gue gak akan nemuin Surya" ia langsung pergi meninggalkan Satya yang masih mematung.

.

.

.

"Gaby lo gapapa kan? Kok muka lo pucet banget sih" tanya Aca yang khawatir karena dari pagi tadi Gaby sangat tidak seperti biasanya dan wajah gadis itu sangat lah pucat. Aca menempelkan punggung tangannya pada kening Gaby,"Gila,panas banget. Ke uks yuk,dokter nya hari ini ada kok. Jadi lo bisa di rawat ama dokternya,ga sama murid disini"

My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang