Happy Reading..!!
Dewi fortuna sepertinya sedang berpihak kepada Anya. Tadi,saat Bu Indah baru memasuki ruangan kelas. Tiba-tiba beliau menukar-nukar pasangan duduk di kelas itu. Dan beruntung nya Anya disuruh pindah menjadi bersama Gaby.
Seperti yang ketua kelas mereka katakan tadi bahwa hari ini ada jadwal ulangan. Waktu ulangan nya kira-kira sudah berjalan selama 45 menit,Anya melihat Gaby tertidur saat sedang mengerjakan soal-soal rumit itu. Hal itu menjadi kesempatan bagi Anya untuk melihat jawaban yang ada pada kertas ulangan temannya itu. Mengintip dengan gerakan setenang mungkin supaya Bu Indah tidak curiga.
Agak susah untuk melihat jawabannya karena sebagian kertas tertutupi oleh lengan Gaby. Tak seperti yang ia bayangkan.
"Waktu nya sisa 15 menit lagi" Anya panik setengah mati,karena di kertasnya belum ada satupun soal yang terisi.
Bu Indah berjalan menyusuri barisan perbarisan,kini beliau sedang berada di belakang Gaby juga Anya.
"Jawab soal-soal nya sendiri-sendiri,jujur,jangan mengandalkan teman dan memanfaatkan keadaan. Sudah berapa kali ibu ingatkan kalian saat seminggu sebelum ulangan harian tiba,jika tidak mengerti dengan materi nya silahkan tanya ibu langsung. Atau kalian juga boleh menghubungi ibu melalui chat whatsapp" ujar Bu Indah,sebenarnya ucapan tadi ditujukan untuk Anya. Guru itu tahu betul,Anya belum mengisi sama sekali kertas ulangannya,dan anak itu daritadi sedang berusaha untuk melihat jawaban yang ada pada kertas Gaby.
Bu Indah mencolek-colek bahu Gaby supaya bangun,"eunghhh apasii aa-eh ibu"
"Sudah selesai?"
"apanya bu?"
"ulangannya,kalau sudah berikan pada ibu"
"oh iya" Gaby mengecek kertas ulangannya kembali,seingat nya sih dia sudah selesai. Tapi tidak salah bukan untuk melihat nya kembali.
"Nih bu"
"okey" guru itu melihat jam yang melingkar pada pergelangan tangan nya,"10 menit lagi,yang sudah bisa berikan kepada ibu" ucap nya sembari berjalan menuju kursi nya. Banyak murid-murid yang jalan kedepan sambil membawa kertas nya masing-masing. Jika diperhatikan,hanya tinggal Anya saja yang masih diam ditempat nya.
"mampus lo,bodoh banget sih" rutuk Anya dalam hati.
"Bu?" Gaby mengacungkan tangannya.
"ada apa Gaby?"
"saya boleh keluar sekarang gak? Bentar lagi kan juga istirahat"
"sebentar,ibu cek jawaban pada kertas kamu dulu,kalau dapat nilai 95 atau bahkan lebih baru boleh keluar,untuk semua nya yang sudah mengumpulkan"
"Serius bu?"- Lita
"Untuk apa ibu bohong?" sekelas bersorak ria,Gaby memang penyelamat mereka. Ntah mengapa,sekelas ini rasanya sudah sangat kelaparan dan lemas karena berpikir untuk menjawab soal-soal itu. Oh iya,kecuali Anya. Dia masih tidak berkutik dengan soal-soal nya. Melihat kesana kemari seperti meminta pertolongan tetapi tidak ada yang peduli.
"Gaby"
"Kadir"
"hadir oon" ralat Raka.
"eee iya"
"ibu rasa kalian semua sudah mengumpulkan,jadi boleh keluar sekarang" semua nya langsung berhamburan keluar kelas dengan bersorak-sorak.
"jangan berisik,kelas lain masih melangsungkan pelajaran"
"siap buuu..!"
"Anya? Belum selesai?"
"belum bu"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior
Teen Fiction|| on going || Seorang gadis cantik bernama Vidya Gaby Andara harus terjebak didalam perjodohan yang sudah direncanakan oleh kedua orang tua nya bersama dengan sahabat nya. Surya Sanjaya Dia sama sekali tidak mengenal laki-laki yang akan menjadi sua...