prolog

16.2K 918 35
                                    

Jangan lupa vote yah

Jjk
Jjk
Jjk
Jjk
Jjk

......................

Sudah berulangkali aku mencoba untuk tetap bertahan, berulang kali juga keadaan menyuruhku untuk berhenti. Mendapati cinta dikehidupan pernikahan ini tidak lagi ada, semua hancur di karenakan cinta yang kuinginkan bukan milikku.

Jeon jung kook. Pria tampan dan kaya, yang seharusnya satu ranjang denganku, malah menjadi pria yang terlampau jauh meski kami satu atap.

Menerima senyum nya saja dipagi hari harus ku usahakan sangat baik. Aku tidak tau kenapa aku begitu mencintainya, padahal pernikahan ini hanyalah sebuah perjodohan konyol yang disebabkan dari keluarga ku dan keluarga nya dengan alasan demi perusahaan.

Hari ini, aku tak menyiapkan sarapan pagi untuknya, karna katanya ia akan makan dikantornya saja. Aku tau alasan itu, aku tau ia makan di kantor bersama dengan sekertarisnya yang berstatus sebagai pacarnya.

Iya, aku istrinya. Dan ia memiliki pacar. Tak jarang jeon jung kook membawa sekertaris cantiknya itu kerumah kami, bahkan kekamarnya. Dada ku terasa sangat sakit begitu kulihat perempuan itu melangkah kedalam kamar suamiku sementara aku sendiri tak pernah kesana.

Hampir satu tahun pernikahan ini berjalan dengan sesak didadaku. Menjalani hari hari yang sedikit demi sedikit memakan habis hatiku, hingga sepertinya akan mati rasa.

Aku terjebak dalam cintanya, aku terjebak dalam keinginan bersamanya, dia suamiku. Tapi tak bisa kukatakan bahwa dia adalah milikku.

❣❣❣❣

Aku tak pernah bergantung pada suamiku. Sebagai istri ceo, aku pun memilih bekerja di sebuah tokoh kosmetik yang lumayan besar. Berangkat setelah jeon jung kook pergi kekantor, dan pulang sebelum jeon jung kook datang kerumah.

Ibuku menyuruhku untuk berhenti bekerja dan fokus untuk mengurus suamiku, tetapi aku menolak. Mereka mengatakan itu karna ia tak tau betapa bencinya jung kook padaku. Aku pun tak tau mengapa ia begitu membenciku, namun perkataannya yang kadang membunuh syarafku adalah 'menikahimu adalah kesalahan'.

Kata itulah yang sering ia lontarkan, sampai kata kata itu tertulis permanen di otakku.

"Soo yun aaa"

Aku menoleh sebentar namun kembali memicingkan mataku ketika tau itu adalah jisoo si gadis cerewet yang selalu menggangguku.

"Kau mengabaikanku?"

Gadis cantik berambut pendek itu beralih berdiri dihadapanku. Sungguh cantik, tetapi untuk mengatakan itu setelah bersahabat selama 7 tahun lamanya adalah hal yang memalukan.

"Sekarang apa lagi?"

Aku berkacak pinggang. Aku tau dia kesini untuk bertanya hal hal yang tidak penting lagi, bekerja ditempat yang sama dengannya benar benar hal yang merepotkan. Bertemu dengannya setiap hari bisa bisa gendang telingaku pecah karna suara nya itu.

"Bagaimana dengan suamimu? Sudah itu?"

Aku memutar bola mataku malas. Selalu begitu, itu? Tentu saja aku mengerti tentang pertanyaannya yang 'itu'. Bagaimana bisa 'itu' kalau pisah ranjang.

"Anyyeong. Lipstiknya ada diseblah sana. Silahkan"

Aku memilih mengalihkan, meninggalkannya dan berjalan ke arah pelanggan yang sepertinya sedang mencari pemerah bibir.

Semua orang tau aku siapa. Semua orang tau bahwa aku adalah istri dari ceo terkenal di korea. Tak jarang juga aku mendengar orang mengatakan mengapa aku bekerja seperti ini sementara suamiku adalah orang kaya.

Tetapi kubiarkan. Tak ada yang tau bahwa aku hidup dalam penderitaan. Hidup bersama pria yang mencintai wanita lain, berpura pura baik baik saja setiap hari, aku bisa melakukan semua itu, demi mempertahankan pernikahanku. Kenapa? Karna aku mencintai suamiku.

"Permisi nona. Apa anda kim soo yun?"

Aku sedikit menyipitkan mataku, takut takut kalau pria yang berdiri didepannku saat ini adalah temanku tetapi aku lupa. Kurasa tidak, aku tidak pernah memiliki teman lelaki sejauh ini.

"Benar. Apa saya mengenal anda?"

"Ahh tidak. Saya hanya membawakan titipan bunga dari seseorang"

Aku semakin bingung, dari seseorang? Siapa yang dengan bodohnya membeli bunga mawar cantik dan besar ini hanya untuk diberikan padaku. Meski begitu, aku meraih bunga yang disodorkan itu, belum sempat bertanya nama si pengirim tetapi pria tadi sudah pergi.

Aku merasa tidak pernah memiliki teman dekat pria sampai mengirim bunga seperti ini.

"Ahh aku berharap jeon jung kook yang memberiku bunga ini"

"Jeon soo yun"

.
.
.

Vote

CEO JJK [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang