bagian 18

5.5K 542 12
                                    

Follow yah
.
.
.

"Mendekatlah"

Aku berjalan kearahnya setelah menghela nafas berkali kali, jantungku kembali menari nari dari sejak Jungkook menatapku yang kini sudah tiba berada di hadapannya.

"Kancing kan" katanya lagi.

Bergerak semakin dekat padanya, tanganku mulai mengayun lalu mengancingkan kemejanya. Sebenarnya aku sedikit meneguk ludah sebab perut kotaknya benar benar terpampang dan mengundang mataku untuk melihatnya, sepertinya ia memang sengaja melakukannya agar aku menyerang nya secara tiba tiba.

Kuraih dasi yang berada ditangannya, setelah kancing kemejanya sudah terpasang semua. Aku berjinjit sedikit untuk mengalungkan dasi itu ke lehernya sebab perbedaan tinggi badan yang terlampau jauh.

Aku tetap melanjutkan pekerjaanku dengan telaten meski kurasakan tatapan Jungkook tak berpaling dariku, nafasnya yang teratur bahkan kudengar dengan baik akibat jarak yang terlalu dekat.

Tanpa sadar aku tersenyum melihat hasil simpulku sangat rapi, naasnya dan mungkin senyumku itu membuat Jungkook lagi lagi menarik pinggang ku untuk menempel pada tubuhnya. Kedua tanganku berada di dadanya agar aku dan dirinya setidaknya memiliki jarak, tatapan kami beradu 5 detik sebelum aku berusaha untuk menjauh.

"Kau masih mencintaiku?"

Pertanyaannya membuatku berhenti meronta, tatapan kami kembali beradu lagi. Aku tidak tau atas dasar apa ia mempertanyakan hal itu, yang sekarang kurasakan benar benar kesal sebab ia tak pernah peka dengan perasaanku. Rasa rasanya diriku ini sudah terlalu memperlihatkan bahwa aku masih begitu mencintainya, tapi seorang jeon Jungkook pemilik perusahaan succes brain company ini tak menyadari itu barang sedikitpun.

"Tidak"

Jawabku lalu mendorong dadanya pelan, akan tetapi ia masih tak ingin melepaskan ku dari rengkuhannya. Tidak adil bukan, dia memanfaatkan tubuh berototnya itu untuk bisa dengan mudah merengkuh tubuhku yang jauh lebih kecil dari tubuhnya.

"Kau berbohong"

"Kalau sudah tau kenapa bertanya"

Akhirnya aku bisa lepas darinya, aku berjalan keluar dari ruangannya dengan perasaan kesal, entahlah namun aku bisa mendengar Kekehannya sebelum aku benar benar keluar dari tempatnya itu.

........

Aku menoleh pada ponselku yang berpendar semangat, lagi lagi nama pemanggil yang sama. Aku mendengus, selalu saja wanita ini menggangguku saat sedang bekerja.

"Ada apa lagi jisoo yaa?" Kataku sedikit kesal.

"Kau ingat park Jimin?"

Aku meredam rasa kesalku mendengarnya menyebut nama jimin. "Kau mengenalnya?"

"Awalnya aku tak mengenalnya. Tapi dia menyapaku dan mengatakan kalau dia pria yang sering di bully waktu SMP"

Tentu saja jisoo juga akan tau siapa itu park Jimin. Karna aku dan dirinya tak pernah beda sekolah selama ini.

"Aku juga sudah bertemu dengannya. Kau ingat sebelum bercerai dengan Jungkook ada yang terus mengirimiku bunga?"

CEO JJK [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang