bagian 8

6.4K 644 18
                                    

Jangan lupa follow and vote

Jjk
Jjk
Jjk
Jjk
Jjk

..............

"Mungkin aku bisa belajar mencintaimu"

Soo yun pov

Aku sontak berdiri karna Terkejut, begitupun dengan jiwoo yang tak kalah terkejut dariku.

Apa? Apa yang dikatakannya? Belajar mencintai. Apa sedari tadi pria ini mendengarku mengobrol dengan jiwoo. Sungguh kurang ajar, tapi diluar semua itu. Fokusku hanya mengarah pada perkataannya. Benarkah begitu?

Bukan tak mungkin jika ia datang kemari menghampiri kami sebab tempat ini berjarak dekat sekali dari rumah nyonya jeon, berjalan beberapa menit saja sudah sampai.

"Kalau begitu. Eonni jiwoo pulang duluan. Sepertinya wonwoo dan woong sudah lelah bermain. Eonni pergi"

"Aku ikut eonni"

Aku tak mungkin tinggal bersama dengan jungkook di tepi pantai ini kan, tetapi ternyata itulah keinginan jungkook sendiri. Kuketahui, ketika dengan cekatan ia menarik pergelangan tanganku saat aku hendak menghampiri jiwoo yang menuju kerumah.

Aku tak bisa apa apa, sangat tidak masuk akal jika harus memberontak ketika ditahan suami sendiri. Hingga aku berakhir berdiri diseblahnya, berdiri dalam keheningan ditemani angin pantai bersamanya.

"Tak perlu kau lakukan jika hanya merasa kasihan padaku. Semua kulakukan juga bukan sepenuhnya karna cintaku padamu. Melainkan pernikahan ini menyangkut banyak kebahagiaan"

Entah keberanian dari mana aku memulai pembicaraan di antara kami. Membuat jungkook perlahan menghadap kearahku sepenuhnya, meski aku tak lagi menatap kearahnya, bisa ku tebak bahwa ia sedang menatapku intens.

"Sekarang berikan jawabanmu. Kau setuju aku menikah dengan aeri atau tidak?"

Aku memutar bola mataku kesal. Malas sekali harus membahas itu lagi, memang harus berapa kali kukatakan padanya bahwa aku setuju untuk hal itu. Aku kesal bukan main, memilih untuk mengangkat kakiku berniat untuk pergi.

Namun gerakan cerobohku malah menimbulkan masalah baru. Kakiku tersandung sesuatu, tubuhku hilang keseimbangan dan melayang kedepan. Mataku membelalak sedetik kemudian mataku beralih tertutup bersiap mencium panasnya pasir pantai.

Detik berikutnya, bisa kurasakan tangan kekar jungkook menarik tanganku dengan keras hingga tubuh mungilku terlempar kearahnya. Sayangnya, gerakan jungkook kalah cepat untuk menahan bebanku hingga tubuh kami sama sama terjatuh kepasir dengan posisi aku berada di atasnya.

Dadaku naik turun dengan kencang, nafasku tercekat memandang matanya bergantian dari atas. Tubuhku semakin membeku kala tangannya bergerak menyelinap pada pinggangku, fikiranku menyuruhku untuk segera bangkit namun jiwaku tak mau bergerak.

Sungguh, aku terangsang. Jakunnya yang naik turun menaikkan libidoku, menindih perut bergelombangnya memberi sengatan berbeda di tubuhku.

Aku disadarkan suara ombak, dengan gerakan cepat aku berusaha bangkit memisahkan diri dari tubuhnya.

Sialnya, nafasku kembali tercekat ketika gerakan jungkook mengalahkan kecepatanku. Mengubah posisi dengan mudahnya membalik keadaan jadi dia yang berada di atasku.

Jantungku memburu, nafasku terengah, paru paru ku sungguh butuh pasokan udara yang banyak sekarang. Desiran hebat dalam diriku semakin luar biasa ketika kudapati pandangannya turun pada bibirku.

CEO JJK [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang