bagian 27

4.9K 466 15
                                    

Jangan lupa vote and follow
Selamat membaca.
.
.
.

"Aku pernah tidur dengan istrimu"

Aku membulatkan mata. Sekarang aku mengakui kalau park Jimin ini benar benar pria berbahaya dan licik. Sejak kapan aku pernah tidur dengannya sementara bertemu dengannya saja hanya satu kali waktu itu.

Jungkook masih belum bicara namun tatapannya masih menuju pada park Jimin dengan tajam.

"Kau tau yang mengiriminya bunga waktu dirumah eomma mu waktu itu?. Itu adalah aku. Dan kau ingat waktu itu? Saat dia menelfon dengan seorang pria dan berjanji akan bertemu. Itu adalah aku juga"

"Yaaaa park Jimin. Hentikan omong kosong mu itu"

Akhirnya aku membuka suara. Aku tidak tahan lagi dengan semua omongannya yang hanya mengarah pada kebohongan. Ohh tidak, ada satu yang benar. Aku memang datang menemuinya waktu itu. Tapi itu hanya sekedar pertemuan yang tak diduga. Park Jimin lah yang salah disini.

"Kenapa? Kau takut? Ayo mengakulah sayang"

"Kau benar kita bertemu waktu itu. Tapi kaulah yang menyuruhku datang. aku penasaran siapa yang mengirimiku bunga, jadi aku tidak menolak karna kiriman bungamu itu sangat menganggu asal kau tau"

"Kenapa kau tidak mau mengaku. Padahal waktu itu kau sangat menikmatinya"

Pakkkkkkk

Aku menampar park Jimin keras. Sungguh, aku muak dengan wajahnya dan sesungguhnya aku mulai jijik padanya.

Dan entah apa yang difikirkan Jungkook yang sedari tadi diam menyaksikan aku dan Jimin berperang mulut.

"Aku bukan wanita murahan. Kalaupun memang aku ingin berselingkuh. Aku akan mencari pria lebih diatas dari suamiku"

Aku menoleh pada Jungkook yang berbalik dan berjalan mendekati mejanya. Sedetik kemudian pria itu meraih ponselnya lalu menempelkan benda itu pada telinganya setelah mencari nomor seseorang disana.

"Suruh satpam datang keruanganku sekarang"

Mendengar itu, Jimin menjadi panik sendiri. Katakanlah Jimin memang gila, ia malah menarikku lalu mengeluarkan pisau dari sakunya lalu menaruhnya dileherku, ia berdiri dibelakang ku. Persis seperti pada drama. Lagian mengapa pria ini membawa benda tajam itu pada sakunya, apa ia memang merencanakannya sebelum datang kesini.

"Aku tidak akan pernah mau keluar dari sini sebelum adikku keluar dari penjara"

"Kau gila? Jangan terlalu mendramatisir keadaan tuan Park Jimin" teriak jungkook.

Nafasku pasang surut, karna pergerakan ku pisau itu sesekali menyentuh kulit leherku. Jantungku berdetak diluar batas normal, semuanya terjadi begitu cepat membuat kakiku melemas. Jangan dulu Kim Soo Yun, bertahanlah.

"Kau korban drama park Jimin. Ini dunia nyata. Lepaskan istriku dan pergi dari sini"

"Bebaskan adikku terlebih dahulu"

Bersamaan dengan itu, dua satpam datang lalu ikut terkejut melihatku berada dalam bahaya konyol ini.

Aku menetralkan jantungku. Mencoba berfikir jernih, aku tidak akan bertindak layaknya pemeran dalam drama disituasi seperti ini. Kedua tanganku masih bebas begitupun kedua kakiku, itu bisa kupergunakan untuk berusaha lepas dari pria sialan ini.

CEO JJK [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang