Chapter 10. Hurt

443 43 0
                                    

sambil dengerin lagunya Lee Hi ( Breathe ) nanti pas bagian meweknya gais

tapi gatau Feel nya nyampe ke kalian atau engga wkwk tapi mata gw sempat berair pas ngetiknya wkwkwk ( engga ding lebay bgt sih gua wkwk)

--

Sudah lewat beberapa hari sejak Irene mengusir nya di rumah sakit, Sehun menjadi lebih banyak diam. Sehun sudah mencoba beberapa kali mengunjungi Irene namun gadis itu selalu menolak kedatangan nya membuat Sehun bertanya-tanya alasan kenapa gadis itu tiba-tiba bersikap seperti itu. Sehun tahu kalau Irene membencinya tapi sebelumnya Irene tidak pernah bersikap seperti itu meskipun dia membenci Sehun tapi kenapa tiba-tiba Irene berubah. Di saat Sehun menanyakan alasan nya pada Wendy gadis itu hanya menjawab 'Irene tidak ingin di ganggu saat ini' alasan yang tidak masuk akal, pikir Sehun.

Sehun bahkan sengaja menjemput Jeno dari sekolah dan mengantarkan ke apartment nya demi bertemu dengan Irene namun lagi-lagi gadis itu mengurung dirinya di dalam kamar. Sehun benar-benar mengkhawatirkan kondisi gadis itu dan tentu saja untuk mengucapkan bela sungkawa atas kepergian orang tua Irene yang baru ia ketahui dari Jeno saat di rumah sakit. Dan hal itu membuat hati Sehun tidak tenang, rasa bersalahnya yang kian membesar membuat ia frustasi dan sering mabuk.

"Sehun-ah kau tidak bisa seperti ini terus,  apa kau akan diam melamun terus?" ucap Chanyeol frustasi melihat Sehun yang hanya duduk diam menghadap Jendela besar ruang kerjanya.

" Ayolah, lakukan sesuatu. Kau membuatku takut jika diam terus" lanjut Chanyeol sembari memperbaiki duduknya dikursi depan meja kebesaran Sehun.

" Kau bahkan setelah ini ada pertemuan kolega di hotel mu"

Sehun yang sedari tadi hanya diam pun menoleh kepada Chanyeol setelah laki- laki caplang itu mengucapkan kata hotel.

" Kenapa harus di hotel? Suruh mereka kesini saja"

" Tidak bisa. Tuan Kim berada di hotelmu dan mereka tidak memiliki waktu untuk kesini karena mereka mengejar penerbangan"

Sehun yang mendengar itu pun hanya menghela napas dan memencet tulang hidung bangirnya, jika saja tuan Kim bukan rekan bisnis ayah nya sudah dapat di pastikan Sehun tidak akan menemuinya.

" Pastikan siapa pun yang ingin bertemu dengan ku untuk datang ke Oh Corp!" Sehun lantas berdiri membenarkan jas nya dan berlalu keluar. Chanyeol pun mengangguk dan mengikuti Sehun ke luar guna pergi ke hotel.

-

Sedangkan saat ini Irene tengah melanjutkan pekerjaanya yang menumpuk setelah beberapa hari cuti tidak bekerja. Saking sibuknya Irene bahkan lupa niatan nya untuk mencari Jenny dan memberinya pelajaran. Sejujurnya Irene cukup heran bagaimana bisa Song bujangnim memberinya akses cuti dengan mudah karena yang ia tahu hotel tidak akan memberikan izin semudah itu jika bukan karena suatu hal yang penting, dan sakit nya kemarin bukanlah hal separah itu sampai mendapatkan cuti selama itu dan juga.. sikapnya yang tiba-tiba aneh dengan menanyakan kabar Irene serta menyuruhnya untuk lebih banyak beristirahat. Satu hal lagi yang membuat Irene semakin menyerngit aneh adalah saat masuk ke hotel tadi semua orang selalu memandangnya dengan tatapan yang er.. entah Irene juga tidak tahu apa yang mereka pikirkan dan kenapa mereka memandang Irene terus. Sontak saja mengingat hal itu membuat Irene penasaran dan bertanya pada Seulgi.

"Seulgi-ah" panggil Irene sembari mendekatkan kursinya pada kursi Seulgi.

Seulgi yang di panggil pun menoleh pada Irene dengan mengangkat sebelah alisnya.

"Aku merasa ada yang aneh, kenapa semua orang menatapku pagi ini dan sikap Song bujangnim yang tidak seperti biasanya" ucap Irene sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Star Blossom (Completed) (on revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang