''When good feelings blossom, they develop and become stronger''
❗Bagi siapa pun yang baca ini mohon dengan sangat untuk tetap memberikan vote ya meskipun cerita ini sudah end. Tolong hargai penulis gais dengan kemurahan hatinya untuk menekan tombol...
Sehun yang berada di walk in closet untuk berganti pakaian segera berjalan menghampiri putri kecilnya saat mendengar suara istrinya tadi. Dilihatnya bayinya yang berumur 8 bulan itu tengah terduduk di kasurnya sembari bermain dengan boneka di tangan nya, tak lupa tawa cekikikan dari sang kecil membuat Sehun mengembangkan senyum hangatnya.
"Anak Appa cantik sekali" puji Sehun sembari membawa Naeun ke dalam gendongan nya dan membawanya turun ke bawah. Tawa Naeun tak pernah berhenti karena Sehun terus memberinya kecupan tanpa henti hingga membuat gadis mungil itu geli.
Sehun sangat menyayangi dan menjaga keluarganya. Dulu sewaktu Irene tahu kalau dirinya tengah mengandung, trauma lama Irene kambuh lagi. Irene terus menangis dan ketakutan akan kandungan nya, wanita nya Sehun itu dihantui ketakutan akan kehilangan anak lagi. Hal itu membuat hati Sehun sakit melihat istrinya ketakutan seperti itu, dan itu berlangsung selama 2 bulan di awal kehamilan. Dimasa-masa itu juga Sehun terus berada di sisi istrinya, bahkan ia harus membawa pekerjaan nya pulang dan jika ada hal yang penting yang mengharuskan Sehun ke kantor maka kedua orangtua Sehun akan kerumah dan menjaga Irene yang belum stabil. Namun saat umur kehamilan nya terus bertambah yang pastinya perut Irene juga semakin membesar, Irene mulai dapat menerima kenyataan dimana dia sedang mengandung dan membawa nyawa lain dalam dirinya. Irene semakin memperhatikan kandungannya setiap hari dan terus mengajak janin nya berbicara. Sehun sangat bahagia dan bersyukur kala melihat istrinya sudah dapat menerima keadaan dan baik-baik saja. Saat itu juga Sehun berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak pernah membiarkan orang yang di cintainya kembali menderita lagi.
Kini Sehun tengah duduk di meja makan bersama dengan Naeun yang duduk di table chairnya sembari menunggu Irene turun dan Jeno keluar dari kamarnya meskipun makanan sudah tersaji di meja makan. Oh iya, Sejak mereka menikah, Jeno juga ikut tinggal di rumah bersama mereka. Awalnya Jeno bersikukuh untuk tinggal sendiri di apartemen, namun Irene menolak mentah-mentah karena umur Jeno yang masih sangat mudah. Begitu juga dengan Sehun yang tidak mengizinkan Jeno untuk tinggal sendiri di usianya yang terlalu muda, sehingga mau tak mau Jeno menuruti kemauan mereka.
"Sayang, dimana Jeno?" tanya Irene sembari menuruni anak tangga.
"Aku disini" sahut Jeno sembari memasuki dapur dan duduk di samping Sehun. Naeun yang melihat Jeno langsung tertawa sembari bertepuk tangan dengan riang. Naeun sangat menyukai Jeno, paman nya.
Irene duduk di sebalah Naeun dan menyuapi putri kecilnya itu dengan bubur yang sudah di buatnya.
"Kenapa rapi sekali, mau kemana?" tanya Irene kala melihat Jeno sudah berpakaian rapi di hari minggu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku akan menonton film bersama Jaemin dan Jisung"
"Pagi sekali, apakah jam 8 bioskop sudah buka?"
"Astaga Noona, tentu saja belum, aku akan bermain sebentar sebelum menonton"