15. Jealous

423 46 2
                                    

maaf chapter ini sangat pendek

--

Sudah terhitung satu minggu sejak kepulangan Irene dari Jeju dan ia masih menghindari Sehun. Pria bermarga Oh itu kerap kali mengunjungi cafe tempat ia bekerja, mengantar adik nya pulang atau sekedar mengajaknya makan siang bersama untuk mendekati Irene namun Irene terus menolak semua bentuk ajakan nya. Bahkan pria itu terkadang rela menunggu Irene sampai gadis itu pulang bekerja untuk mengantarnya pulang. Seperti sekarang, Oh Sehun tengah duduk di sofa lobby hotel menunggu Irene untuk mangajaknya makan siang bersama. Sudah berapa kali Irene menolak tapi pria bermarga Oh itu sangat keras kepala dan mau tak mau kali ini Irene menghampiri Sehun yang masih terduduk sembari memainkan ponselnya.

Saat menyadari ada langkah kaki mendekat Sehun lantas mengangkat kepalanya dan mendapati Irene dengan wajah yang terkesan dingin. Awalnya Sehun tak mengerti dengan Irene karena selalu menghindarinya setelah kepulangan nya dari Jeju tapi Sehun tak menyerah begitu saja, bagaimanapun juga ia harus mendapatkan cintanya kembali karena Sehun tahu jika gadis Bae itu masih memiliki perasaan yang sama dengan nya.

Sehun tersenyum, "Sudah selesai?"

Irene hanya menatap datar pria di hadapan nya, "Sudah ku bilang aku tidak bisa"

"Dan aku sudah bilang jika aku tidak menerima penolakan kali ini—dan seterusnya" Sehun lalu berdiri dan mengenggam tangan Irene hingga gadis itu terkejut dengan tindakan Sehun tersebut.

"Sehun lepaskan" pekiknya kecil sembari mencoba melepaskan genggaman Sehun yang erat, "Sehun! Kau gila?! Kita jadi pusat perhatian!" ucapnya lagi saat melihat semua karyawan yang tengah berada di Lobby sedang menatap mereka.

Sehun tidak peduli dan terus berjalan sembari mengeratkan genggaman nya agar gadisnya tak kabur dan tetap diam. Dan akhirnya Irene pasrah saja setelah usahanya tak membuahkan hasil.

Kini Sehun melihat Irene yang duduk disampingnya dengan wajah cemberut dan memandang kaca mobil sampingnya.

Sehun tersenyum, "Mianhae, aku harus melakukan nya agar kau tak kabur dariku, akhir-akhir ini kau sedikit keras kepala"

Irene yang mendengar itu lantas menoleh pada Sehun, "Aku? Tidak kah kau mengaca jika dirimu yang keras kepala disini?" ucapnya tak terima.

"Baiklah, kita berdua yang keras kepala"

"Hanya kau"

Sehun menghela napas pelan mencoba untuk sabar menghadapi gadisnya yang tengah kesal, "Baiklah nyonya Bae, hanya tuan Oh yang keras kepala, aku tidak ingin kita bertengkar untuk masalah sepele" lalu Sehun segera melajukan mobilnya pergi dari Hotel namun sebelum itu dia mengelus rambut Irene pelan.

Tak butuh waktu lama untuk sampai di cafe dan Sehun memesan makan siang untuk mereka.

"Kau yakin tak mau makan?" tanya Sehun sembari memotong steak nya kala Irene masih diam dan memalingkan mukanya menghadap jendela.

"Aku hanya memakan salad saat makan siang dan juga aku tidak lapar"

"Ubahlah kebiasaan mu itu, mengonsumsi sesuatu yang berlebihan itu tidak baik"

"Bukan urusanmu"

"Tentu urusanku"

"Memang kau siapa?"

"Aku Oh Sehun" jawab Sehun sembari memasukkan potongan steak ke mulutnya dan membuat Irene semakin jengkel.

"Berhenti berbicara dan makan sekarang" perintah Sehun sembari mengaduk spaghetti kesukaan Irene berniat untuk menyuapinya.

Star Blossom (Completed) (on revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang