16. Chilly

344 39 0
                                    

tekan bintang nya dulu ya gais.. 

chapter ini juga pendek

--

Semenjak mendapati Irene di lamar oleh pria lain di taman, Sehun menjadi sangat kacau. Ia menjadi sangat menyeramkan ketika di kantor dan menjadi gila kerja, sampai terkadang ia tak pulang dan terus bekerja hingga larut. Chanyeol bahkan ikut takut untuk mendekati Sehun, dia terlihat sangat kacau seperti saat dia dulu meninggalkan Irene ke Amerika.Chanyeol bahkan dulu tak berani hanya sekedar untuk menanyakan kabarnya ataupun menyapanya karena Sehun benar-benar menyeramkan jika sedang marah dan hal ini membuat Chanyeol semakin bertanya-tanya apa yang membuat Sehun menjadi seperti ini.

Chanyeol kini sedang berdiri di depan pintu ruangan Sehun, ia bimbang untuk mengetuk atau tidak, pasalnya tadi Sehun tidak ingin di ganggu tapi tiba-tiba ia mendapatkan telpon jika ada klien penting yang harus di temuinya di hotel. Chanyeol lalu menghela napas dan menghembuskan nya lalu membuka pintu ruangan Sehun.

'Astaga! kenapa ruangan ini jadi begitu menyeramkan' batin Chanyeol kala memasuki ruangan Sehun dan mendapati pria itu tengah berkutat dengan tabletnya.

"Sehun-ah" panggil Chanyeol tapi tak mendapatkan respon dari Sehun.

"Sehun-ah, kita ada pertemuan di Hotel bersama tuan Park, Oh hwajangnim baru saja meminta mu untuk datang" jelas Chanyeol membuat Sehun mengangkat alis nya sebelah. ( Hwajangnim = komisaris)

"Appaku?"

Chanyeol megangguk, "Oh hwajangnim bilang ponselmu tak bisa dihubungi"

Sehun lalu mengusap wajahnya menyadari jika ponselnya sengaja ia matikan.

"Jam berapa?"

"15 menit lagi kita berangkat" Sehun mengangguk mengerti dan Chanyeol langsung keluar untuk kembali ke ruangan nya sendiri.

Pertemuan dengan tuan Park berjalan dengan baik. Tuan Oh juga datang karena tuan Park adalah kolega baiknya dan mereka tadi membicarakan tentang perkembangan pembangunan villa yang berada di Jeju.

"Kinerja anak-anak mu memang tidak perlu di ragukan lagi" puji tuan Park kepada tuan Oh sembari berjabat tangan.

Tuan Oh mengangguk dan berterima kasih atas pujian yang diberikan, "Ini karena genku sangat berkualitas" canda tuan Oh membuat tuan Park tertawa.

"Ingat umurmu, kau ini sama saja seperti dulu" lalu tuan Park menepuk pundak tuan Oh dan pamit pergi bersama sekertarisnya.

Kini menyisahkan Sehun, Chanyeol dan tuan Oh di dalam ruangan Sehun tersebut.

"Kenapa tak pernah pulang kerumah akhir-akhir ini? Eomma mu sangat khawatir" tanya tuan Oh pada Sehun yang masih duduk.

"Mianhae Appa, pekerjaan di kantor sangat banyak"

Tuan Oh hanya berdecak atas alasan anaknya tersebut, "Sesibuk apapun itu setidaknya kabari orang dirumah"

Sehun hanya menunduk tak membalas ucapan ayahnya. Lalu tuan Oh beralih pada Chanyeol yang duduk di hadapan Sehun, "Chanyeol-ah, bagaimana kabar orang tuamu?"

"Mereka baik-baik saja, paman"

Lalu tuan Oh mengangguk, "Kau juga jarang sekali berkunjung ke rumah, akhir pekan berkunjunglah ke rumah dan makan malam bersama" ajaknya pada Chanyeol, "Dan kau juga Sehun"

Lalu tuan Oh berdiri di ikuti oleh Sehun dan Chanyeol.

"Apa perlu ku antar Appa?" tanya Sehun saat mengantarkan ayahnya keluar dari ruangan.

Star Blossom (Completed) (on revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang