''When good feelings blossom, they develop and become stronger''
❗Bagi siapa pun yang baca ini mohon dengan sangat untuk tetap memberikan vote ya meskipun cerita ini sudah end. Tolong hargai penulis gais dengan kemurahan hatinya untuk menekan tombol...
Sudah dua minggu Sehun mengurung dirinya di apartemen miliknya, lebih tepatnya seminggu yang lalu ia mengurung dirinya di kamarnya. Keadaan Sehun waktu itu benar-benar kacau, tubuhnya semakin kurus dan penampilan nya berantakan. Kamarnya penuh pecahan botol minuman beralkohol dengan tangan yang penuh luka di telapak tangan nya. Seandainya waktu itu Chanyeol tidak mengunjungi apartemen nya Sehun, maka entah apa jadinya dengan nyawa Sehun. Karena waktu itu Chanyeol menemukan Sehun tergelatak dengan wajah pucat pasih dan darah yang mengalir di genggaman tangan nya. Dokter mengatakan jika saja Sehun tidak segera di bawah ke rumah sakit pada saat itu maka kondisi Sehun akan kritis mengingat lambungnya hampir rusak karena terlalu banyak minum alkohol tanpa mengonsumsi makanan sedikit pun dan darah yang terus mengalir di telapak tangan nya. Semua keluarga Sehun waktu itu sangat terkejut mengetahui kondisi Sehun, bahkan Suho sampai kembali ke Korea bersama istri dan anaknya.
Dan kini pria Oh itu kembali mengurung dirinya di apartemen setelah kembalinya dari rumah sakit dua hari yang lalu. Wajah tampan itu masih terlihat begitu pucat, ia hanya akan berbicara seperlunya dan kembali mengurung dirinya di kamar untuk merenung dan menyesali perbuatan nya dulu, menangis dalam diam dengan hati yang penuh luka akan penyesalan. Chanyeol sangat tak tega melihat kondisi Sehun saat ini yang tengah terbaring di sofa miliknya dengan pandangan kosong.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chanyeol menoleh pada ibunya Sehun yang juga tengah memperhatikan anaknya itu dari arah dapur.
"Imo, apa tidak sebaiknya Imo pulang saja? Imo juga harus memperhatikan kondisi kesehatan Imo juga" ucap Chanyeol sembari menghampiri ibunya Sehun. (Imo = bibi)
Ibunya Sehun menggeleng dan menatap Chanyeol, "Aniya Chanyeol-ah, Imo tidak bisa membiarkan Sehunie seperti ini sendirian" air mata itu jerjun begitu saja dari kedua kelopak mata ibunya Sehun.
"Bagaimana bisa tuhan menghukum anak ku seperti ini.." ucapnya disela isakan nya, "Dia hanya pria muda yang emosinya belum stabil. Itu semua bukan salah Sehun sepenuhnya.. Aigoo putraku.." lanjutnya sembari menahan isakan nya agar tidak terdengar oleh Sehun.
Chanyeol lantas memeluk ibunya Sehun untuk menenangkan, "Ini semua sudah takdir"
"Seandainya dulu aku tidak jatuh sakit maka.."
"Tidak tidak, jangan menyalahkan diri Imo. Ini semua sudah takdir, tidak ada yang salah disini" sela Chanyeol pada ucapan ibunya Sehun.
Lalu pintu apartemen terbuka dan menampilkan Tuan Oh bersama Suho dan putrinya, Oh Yoo Rin.
"Halmonie!" panggil Yoo Rin dan memeluk neneknya.
Tuan Oh menghampiri istrinya tersebut, "Yeobo, kau pulanglah biar aku yang disini"
Nyonya Oh menggeleng, "Ani, aku ingin menemani putraku"