Bag. 12 : "Dalam Mimpi Choi Jinwoo"

175 45 8
                                    

Sabtu, 15 April 2023

04.35 am.

Subuh ini, ruangan VIP tempat dimana Doyoung dan Jinwoo dirawat mengalami suasana yang tegang karena alat Jinwoo yang tiba - tiba berbunyi sangat keras hingga telinga siapa pun yang mendengarnya sakit.

Seperti halnya Wonwoo, Jaehyun serta Taeyeong yang berjaga hari ini. Dengan gerakan secepat kilat, Jaehyun segera memencet tombol pemanggilan dokter. Sementara Wonwoo dan Taeyeong membantu mengajak bicara Jinwoo agar rohnya tidak pergi terlalu jauh.

"Jinwoo-yaa, jangan pergi aku mohonn jangann" lirih Wonwoo. Ia sampai menggenggam erat tangan Jinwoo seolah tidak rela jika sang pujaan hati pergi meninggalkannya.

"Cel, yang kuat cell" Taeyeong menyemangati Jinwoo, "Ayo, kamu harus bertahan, kita semua ada disini"

Wonwoo yang sudah panik karena alat Jinwoo semakin keras bunyinya, lantas ia berteriak kepada Jaehyun yang masih memencet tombol merah di samping kasur Jinwoo, "Jaee!! Dimana dokter Byun?!"

"Sebentar, aku juga sedang berusaha memanggilnya! Kau ajak bicara terus saja Jinwoo!"

"Sudahlah kalian jangan bertengkar! Aku pusing lihatnya"

Dua menit kemudian, dokter Byun datang dengan tergesa gesa dengan penampilan jas yang banyak noda darah karena setelah operasi dadakan dan ia belum sempat mencuci serta menggantinya.

"Jaehyun! Bagaimana kondisi Jinwoo? Kenapa bisa seperti ini?"

"Kami juga tidak tahu dok, tiba - tiba alat Jinwoo berbunyi dengan sendirinya"

"Baiklah kalian mundur dulu, biar saya bisa periksa" perintah dokter Byun pada mereka bertiga. Tetapi, Wonwoo tidak ingin melepaskan tangan Jinwoo dan tetap di tempatnya.

"Wonwoo, mundurlah dulu kemari. Dokter Byun ingin memeriksa Jinwoo" ajak Taeyong pada Wonwoo yang masih setia memegangi tangan Jinwoo.

"Sudah tidak apa - apa Taeyong, saya masih bisa periksa Jinwoo" senyum dokter Byun, "Suster Viola, tolong kamu cek infusnya Jinwoo serta Doyoung, apakah masih ada atau harus diganti"

"Baik dok"

☀☀☀

05.35 am.

Satu jam sudah lamanya dokter Byun memeriksa Jinwoo dengan serius dan tenang. Di ruangan pun tidak ada satu orang pun yang berbicara. Hanya Wonwoo yang berbisik di telinga Jinwoo sedari tadi agar membantu roh Jinwoo tidak pergi terlalu jauh.

"Jinwoo-yaa, bertahanlah aku mohon" bisiknya di telinga Jinwoo. Ia sudah siap menerima keputusan dan kehendak apa pun dari Tuhan jika suatu saat Jinwoo meninggalkannya.

"Tolong, jangan pergi dariku Jinwoo-yaa, tolong jangan"

"Kembalilah, dan bangunlah"

"Aku menunggumu disini. Kami semua menunggumu"

Itulah beberapa permohonan Wonwoo yang sedari tadi ia ucapkan di telinga Jinwoo. Ia tidak ingin kehilangan Jinwoo, memikirkannya saja sudah membuat Wonwoo lemas. Ia belum sempat mengutarakan perasaannya serta ia belum melakukan apa pun untuk Jinwoo.

Sementara di dalam mimpi Jinwoo, ia terbangun di sebuah tempat yang familiar baginya. Karena ia merasa bahwa ia pernah terbangun disini. Ketika ia ingin mencari jalan keluar, ia sayup - sayup mendengar suara seseorang yang tidak ia kenali siapa suara itu dan darimana suara itu berasal.

"Jinwoo-yaa, jangan pergi aku mohonn jangann"

"Cel, yang kuat cell"

"Ayo, kamu harus bertahan, kita semua ada disini"

Destiny [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang