Bag. 10 : "Taman Kota"

193 46 13
                                    

8.30 am.

Di pagi yang cerah ini, Jinwoo memutuskan untuk berjalan jalan di sekitar taman kota. Ia ingin melihat pemandangan sebelum Ujian Nasionalnya akan tiba. Kali ini, ia tidak ingin mengajak Doyoung mengingat kemarin ia dan Doyoung sempat bertengkar kembali karena 'Jeon Wonwoo'.

Entah mengapa, setiap kali Jinwoo membicarakan Wonwoo, atau seperti kemarin menemaninya pergi membeli hadiah untuk Ibunya Wonwoo, pasti Doyoung akan bertanya - tanya seperti reporter. 

Ia akan bertanya seperti, 'Kok pulangnya malam?' atau 'Wonwoo tidak macam - macam padamu kan?' dan yang lebih parahnya, 'Kau jangan terlalu dekat dengannya. Mengerti?'.

Maka dari itu Jinwoo bingung, kenapa sikap Doyoung berubah - ubah tanpa sebab yang membuat hari - hari mereka di penuhi perdebatan yang tidak penting. Sekarang, adalah saat yang pas untuk melepas rasa kesalnya pada Doyoung yang sudah melarangnya untuk berteman dan melarangnya berpergian dengan teman barunya.

"Huh dasar Kim Doyoung menyebalkan!"

"Dia itu kenapa sih? Marah marah tidak jelas seperti itu?"

"Aku kan hanya menemani Wonwoo membeli hadiah untuk Ibunya, lagi pula kak Minho juga tidak masalah"

"Aaargghhh sangat menyebalkan!"

Jinwoo yang terlalu kesal pun menendang kaleng minuman dan tidak sengaja mengenai kepala seseorang yang sedang duduk di bangku taman.

Tuk!

"Aww!" teriaknya, "Hei! Siapa yang menendang kaleng minuman itu padaku?!"

Jinwoo menghampiri dan langsung membungkuk meminta maaf, "Ma-maafkan aku ma-maaf, a-aku tidak se-sengaja ma-maaf" 

Tunggu, sepertinya aku mengenali parfum ini

"Hei, kau! Angkat kepalamu itu. Aku bukan raja" dinginnya.

Jinwoo pun mengangkat kepala nya dan terkejut bahwa kaleng minuman yang ia tendang tadi ternyata tidak sengaja mengenai kepala Jeon Wonwoo.

"E-eh? Wonwoo?"

"Ji-jinwoo? Ternyata kau yang menendang kaleng itu huh?"

"Ma-maaf Wonu-yaa, aku benar benar tidak sengaja"

"HAHAHA" Wonwoo tertawa, "Sudah tidak apa - apa, tadinya aku kira jika bukan dirimu, aku akan menghajar orang itu"

"Urgh kejam sekali kau" sinis Jinwoo dan ia duduk di bangku taman tersebut.

"Hehehe" cengirnya, "Lalu, sedang apa kau disini?"

Jinwoo memiringkan kepalanya, "Aku? Aku sedang menghilangkan stres sebelum ujian nasional dan menghilangkan rasa kesalku pada Doyoung" 

Kim Doyoung, Kim Doyoung dan Kim Doyoung! 

Kapan kau akan memikirkanku, Jinwoo-yaa?

Aku harus bersabar sebelum waktunya tiba.

"Wonwoo? Wonwoo!"

"Eh iya? Kenapa?"

"Kenapa apanya?! Aku ini sedang bercerita padamu tahu" kesal Jinwoo karena sedari tadi ia tidak di dengarkan oleh Wonwoo.

"Maafkan aku, ayo kau ingin cerita apa hm?"

Jinwoo menolehkan wajahnya, "Sudah tidak jadi. Aku sudah tidak mood" 

Wonwoo terkekeh melihat Jinwoo yang terlalu lucu dan gemas di hadapannya, tanpa sadar ia mencubit pipi Jinwoo, "Uuuu lucunyaa, bagaimana jika kita membeli es krim?"

Destiny [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang