2 [ LCY ]

355 64 16
                                    

Happy Reading!!

.
.
.
.
.

Sinar mentari pagi mengusik tidur seorang gadis yang masih terlelap dengan damai di sana.

"Eeunghh" lenguhnya ketika sinar mentari itu mulai terkena wajahnya.

Chaeyeon mulai membuka matanya dan menyesuaikan pencahayaan di kamarnya. semalam ia tidur begitu nyenyak ah ingatkan dirinya bahwa sekarang ia berada di Korea bukan di Jepang.

"Jam berapa sekarang?" gumamnya lalu melihat jam weker yang tersimpan di atas nakas.

"5.32 aku lupa hari ini aku akan masuk ke sekolah baru"

Chaeyeon turun dari kasurnya menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan bersiap-siap untuk ke sekolah barunya.

20 menit telah berlalu Chaeyeon sudah rapih dengan seragamnya, seragam kebanggaannya dengan celana hitam panjang, baju hitam polos dan di padukan dengan jaket kulit kesayangannya. Itu adalah seragam kebanggaannya ketika datang ke sekolah karena saat di Jepang Chaeyeon ikut komunitas motor gede dan iya seperti itu lah style nya.

Chaeyeon mengambil tas, handphone, earphone, dan kunci motornya. Ia Chaeyeon akan berangkat menggunakan motornya, motor kesayangannya telah sampai di Korea ia yang meminta sofu nya untuk mengirim motor kesayangannya ke Korea. Motor dengan merek Honda cbr1000rrr dengan kisaran harga sekitar 500jtx itu adalah hadiah ulang tahunnya dari Sobo dan Sofu untuknya yang ke 17 tahun.

Chaeyeon keluar dari kamarnya lalu turun ke lantai bawah, ia pastikan keluarganya kini sedang sarapan tanpanya lagi pula siapa yang akan mau sarapan dengan seorang pembunuh seperti dirinya? Tak ada bukan? Lagi-lagi Chaeyeon tersenyum kecut mengingat nasib dirinya di keluarga ini.

Chaeyeon berjalan keluar rumah tanpa menghampiri keluarganya yang sedang sarapan namun lagi-lagi suara itu berhasil membuat dirinya menghentikan langkahnya.

"Appa benar! Psychopath itu tidak memiliki sopan santun, lihatlah ia berjalan tanpa pamit kepada keluarganya" ucap Moon Hye menyindir Chaeyeon.

Chaeyeon berbalik menatap keluarganya "Kau berbicara seolah kau paling benar nona, apa kau pernah berpikir jika seorang Psychopath memiliki sopan santun? Hmm kurasa tidak, berpikirlah dengan baik bung" sergap Chaeyeon dengan menatap tajam keluarganya.

Clap clap clap

Donggook bertepuk tangan mendengar ucapan Chaeyeon, ia kini menatap tajam putrinya.

"Turunkan tatapan mu itu Lee Chaeyeon!" seru Donggook yang sudah mulai gondok.

"Lihatlah kembaran mu Chaeyoung dia lebih baik darimu, dia pintar, dia tau sopan santun dan dia--"

Chaeyeon mengepalkan tangannya ia tidak suka jika dirinya di bandingkan dengan orang lain walaupun itu kembarannya sendiri.

"Iya kau benar tuan! Chaeyoung memang lebih baik dariku, itu karena dia terlahir dengan kasih sayang orangtua-nya, aku?-- " Chaeyeon menunjuk dirinya sendiri lalu tertawa hambar.

--hahaha Aku bahkan besar tanpa kasih sayang Orangtua, lalu bagaimana bisa aku menjadi seperti putri kesayangan mu itu? " lanjutnya lalu menatap Orangtuanya.

Minjae mengepalkan tangannya melihat kelakuan adiknya tidak tapi mantan adiknya karena ia sudah tidak lagi menganggap Chaeyeon adiknya.

"Yya Lee Chaeyeon! kau benar-benar keterlaluan!" seru Minjae dengan keras.

Chaeyeon tersenyum miring lalu "kurasa kalian perlu kaca untuk bercermin!" ucapnya lalu pergi.

Mereka keluarga Lee menatap kepergian Chaeyeon dengan kebencian.

PAINFUL LIFE [ Lee Chaeyeon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang