Happy reading
Tampak seorang gadis duduk sambil asik memainkan handphonenya di meja dekat dengan jendela pojok ruangan. Ia melirik jam tangannya ini sudah jam 18:00, gadis itu membulatkan matanya melihat jarum paling pendek di jam nya
"Dasar orang sok kaya, apa dia salah memberikan alamat atau kafe ini terlalu mewah jadi dia takut membayarnya. Kalau seperti ini bisa lumutan bokong gue di sini." Maki Amel.Ia mengalihkan pandangannya melihat orang-orang di luar yang sedang berbahagia bersama keluarganya. Ia tersenyum melihat seorang anak yang sedang tertidur di gendong oleh ayahnya. Dan seorang wanita yang kemungkinan adalah ibunya yang sedang berbicara sambil tersenyum. Melihat momen itu tak terasa air mata Amel membendung lagi. Ia kembali mengingat. Memory indah bersama keluarganya ayah dan ibunya yang selalu memberikan pelukan kasih sayang kepadanya. Sebelum wanita itu datang menghancurkan keluarganya.
"Nona Amel" suara tidak terlalu asing itu membuyarkan lamunannya.
Ya dia adalah Alex orang yang sendari tadi di tunggunya.
Amel segera menghapus air matanya dan mengubah posisi duduknya menghadap Alex.
Alex menyipitkan matanya melihat mata Amel yang merah "Anda menangis?" Tanya Alex.
"Tidak."
Keadaan hening tidak ada dari mereka yang berbicara
"Ehmm Nona anda mau pesan apa?" Tanya Alex berusaha menghilangkan keheningan.
"Tidak" ucap Amel lagi
"Hemm cuaca sangat dingin saya pesankan anda Cappucino hangat saja." Ucap Alek.
Alex kemudian langsung memanggil waiters dan memesan capuccino hangat untuk dua orang."
"Terimakasih ok. To the points saja jadi setelah saya pikirkan saya mau menerima perjanjian dari anda."
Sudut bibir Alek melengkung ke atas
"Saya sudah tau, anda pasti akan menerimanya." Ucapnya bangga.Amel hanya terdiam dengan tatapan datar.
Waiters memberikan dua cangkir capuccino.
"Silahkan minum dulu saya akan mengantar anda pulang." Ucap Alek meminum cappucino nya.
"Terimakasih" Amel ikut menikmati capuccino nya.
Entah kenapa Amel ingin waktu berhenti sebentar saja ia sangat senang walau hanya sebatas memberikan cappucino setidaknya Alex Tampa sengaja telah menghangatkan hati Amel yang sangat dingin dan kesepian ini.
Setelah selesai Amel di antar oleh Alex ke apartemennya di dalam mobil hanya ada keheningan.
"Ehmm Mel besok Lo ikut gue ke rumah mama gue, gue mau Lo bilang kalau kita sudah pacaran selama 3 bulan dan kita harus bisa menyakinkan mama gue. Lo ngerti kan?"
Amel sedang mencerna kata-kata dari Alex. Hatinya serasa mendapatkan hembusan angin di musim panas. Walaupun hanya perjanjian tapi Amel sangat senang dengan ajakan dari Alex. Ia merasa kalau kehidupannya yang sudah lama mati akan hidup kembali.
Amel menatap Alex dengan riang "Iya saya mengerti" ucap Amel
"Jangan bicara terlalu formal biasa aja." Ucap Alex yang di Anggukki oleh Amel.
"Besok pagi gue akan jemput lo. jadi lo siap-siap aja sekalian gue mau cerita tentang nyokap gue, Agar lo tidak terlihat aneh nanti pas ketemu sama mereka." Ucap Alex sambil melirik Amel sekilas lalu kembali fokus menyetir 'ups aneh...emang gadis yang aneh sih. Buktinya aja habis di selamattin malah minta di bunuh lagi.' batin Alex tak mau diam tanpa sadar Alex tersenyum sambil sesekali melirik Amel.
KAMU SEDANG MEMBACA
AN AGREEMENT
Romancebudayakan Follow akun saya dulu sebelum membaca💖 WARNING!!!! CERITA MENGANDUNG UNSUR DEWASA, HARAP BIJAK DALAM MEMBACA DAN INI SEMUA HANYA HASIL DARI IMAJINASI SAYA. JADI TOLONG BERIKAN KOMENTAR YANG POSITIF. Amel yang baru saja di pecat dan di tin...