part 7 (penjelasan)

6.2K 148 2
                                    

Terkadang orang yang paling banyak tersenyum adalah orang yang paling banyak memendam rasa sakit.
...Amel...

happy reading guys 💖

Alex terus mencari Amel namun ia tidak menemukanya ia duduk di sebuah kursi taman di temani dengan rembulan 'kemana wanita itu?" ucapnya bingung kalau meminta bantuan polisi maka publik akan tau dan banyak wartawan yang akan datang tentu saja itu akan semakin menyulitkan Alex.

tut.....tut...tut...

telpon Alex bergetar. Alex melihat siapa yang menelepon nya awas saja kalau Davin. Ia membuka lock screen. Dan buru-buru mengangkat telponnya ada perasan lega sekaligus marah di dalam hati Alex.

"dimana lo?" ucap Alex sambil berjalan masuk ke mobilnya

"di rumah lah"

Alex mematikan sambungan telponnya dan langsung kembali ke rumahnya.

Alex berjalan dengan cepat menuju kamarnya, nampak Amel yang sedang membereskan kekacauan yang di buatnya tadi.

"kemana saja lo? sudah tolol apa bego sih kenapa lo pergi tanpa ijin dari gue? lo punya otak nggak sih sudah gue bilang jangan kemana-mana tampa seijin gue," cerocos Alex membuat Amel terkejut.

"maaf tapi tadi gue-" ucap Amel mencoba menjelaskan

Alex mendekati Amel dan mencengkeram tangan Amel dan memojokkannya ke dinding "banyak alasan lo. Lo sudah membuat kesalahan besar." ucapnya mencium Amel dengan kasar dan tangan Alex mulai masuk ke dalam baju Alex dan mulai menggerayangi tubuh Amel.

"uuumm..tangan gue" ucap Amel memberontak. namun Alex semakin memperdalam ciumannya.

plakk.....

satu tamparan dari Amel mendarat di pipi mulus Alex.

"dasar bajingan" ucapnya berlinang Air mata. Amel merasa ia seakan di perkosa oleh Alex.

Alex menghentikan Aksinya ia menatap Amel dengan tatapan tak dapat di artikan "kenapa lo marah? lo memang pemuas nafsu gue. jangan lupakan posisi lo jalang." ucap Alex serak.

Air mata Amel kembali menetes 'jalang' ya benar Amel hanya jalang kecil. kenapa ia bersikap sok suci seperti ini wanita yang menjual dirinya hanya untuk membayar hutang bukankah sama dengan jalang bahkan mungkin lebih rendah, kenapa Amel bisa berpikir bahwa dirinya adalah seorang wanita. dia hanya jalang kecil yang sangat menjijikan "maaf kau benar maaf gue sudah melarang lo untuk mendapatkan hak lo maaf." ucapnya tertawa miris. Ia meregangkan tangannya "silahkan sekarang tubuh gue milik lo." ucapnya tampa exsperesi.

"maaf..'' lirih Alex memeluk Amel dengan erat. ia benar-benar tidak menyangka kalau ia baru saja membuat Amel sakit hati "gue nggak tau kenapa gue bisa sekejam ini maaf" ucapnya lagi.

Amel tidak membalas pelukan Alex. ia tidak tau lagi terkadang Alex sangat baik padanya sehingga membuatnya berharap bahwa Alex memang di takdirkan untuknya dan Alex juga lah yang menghancurkan harapan itu.

Alex melepaskan pelukannya dan menggenggam kedua tangan Amel "sekali lagi maaf" ucapnya menunduk tidak berani menatap Amel.

Amel terkejut melihat tangan Alex yang terluka. ia melepaskan genggaman Alex dan mengiring Alex agar duduk di pinggir ranjang Amel mengambil kotak p3K. Amel mengobati luka Alex dengan hati-hati ia melihat wajah Alex yang nampak menyembunyikan rasa sakitnya.

"kalau memang sakit nggak usah pakek pura-pura kuat." ucap Amel lembut.

Alex menggelengkan kepalanya dengan cepat seperti anak kecil yang sedang berbohong.

AN AGREEMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang