part 14 {teman baru}

2.6K 78 0
                                    

Happy reading guys

"minumlah" Alex memberikan segelas Air putih kepada Amel yang masih diam duduk di pinggir ranjang.

"terima kasih" Amel menerima dan langsung meneguk segelas air putih tersebut.

Amel masih diam tak mengatakan apapun begitu juga dengan Alex yang masih setia duduk di samping Amel tanpa bicara apa pun.

"kau punya masalah apa dengan Ardian?" Alex membuka suara sembari menatap Amel yang masih menunduk.

"tidak ada" ucap Amel masih menunduk.

Alex menarik Amel dalam pelukannya "kau marah padaku?" tanya Alex lembut mengelus surai hitam Amel lembut.

Amel hanya menggelengkan kepalanya di pelukan Alex.

"kau berhak marah padaku" ucap Alex tanpa exsperesi

Amel melepas pelukannya dan menatap Alex sembari tersenyum miris "aku tidak berhak marah ataupun melarangmu melakukan apa pun, itu hak mu."

Alex kembali memeluk Amel "tapi aku tidak suka kau berada di dekat si bangsat Ardian itu walaupun dia tidak lebih dari satu bulu ketiak ku. Aku tidak suka melihat kau dekat dengan yang lain kecuali aku."

entah kenapa kalimat dari Alex tersebut mampu membuat rasa hangat di hati Amel. namun semuanya sirna saat mengingat Alex sedang berdansa dengan wanita lain tadi. mungkinkah semuanya tidak seperti yang Amel lihat? apakah mungkin Alex benar-benar mencintainya? perlukah Amel membuka hatinya kembali Untuk Alex.

"kau mengenal Ardian?" tanya Amel lagi.

Alex mengembuskan nafasnya kasar "dia dulu temanku, dan juga matan pacarmu." ucap Alex jengkel.

Amel terkekeh melihat ekspresi jengkel milik Alex "kenapa mukamu? makin jelek tau." ucap Amel mengomentari.

Alex semakin menekuk wajahnya seperti Anak kecil yang sedang ngambek "siapa yang tidak akan kesal jika istrinya dekat-dekat dengan mantannya" guam Alex yang masih di dengar oleh Amel.

Amel semakin gemas dengan ekspresi imut Alex. Amel mencubit kedua pipi Alex gemas "dasar." ucapnya lagi. "ganti pakaianmu dan tidurlah" ucapnya Lagi dan di Anguki oleh Alex.

***

seorang pria sedang duduk geram di sofanya "bangsat kau Alex. dia milik gue akan gue rebut kembali milik gue" ucapnya marah.

"tenanglah" ucap seorang wanita yang baru saja keluar dari dapur dengan membawa kompres.

wanita tersebut duduk di sebelah pria yang sedang di selimuti emosi. ia mulai mengompres pipi lebam pria tersebut. "gue nggak akan tinggal diam lihat saja nanti" ucapnya geram.

ya dia Adalah Ardian. "Dela lo harus bantu gue" ucapnya menatap kekasihnya. kali ini Ardian harus menghancurkan Alex dan mendapatkan Amel nya kembali Apapun caranya.

Dela mengaguk patuh. Lagi pula jauh di dalam lubuk hatinya ia masih mencintai Alex mantan kekasihnya tersebut. setelah Ardian mendapatkan Amel sudah pasti ia juga akan mendapatkan Alex nya kembali.

dulu Dela meninggalkan Alex karena Ardian lebih kaya Dari Alex dan ternyata setelah dirinya pergi justru perusahaan Alex semakin berkembang. jujur saja ia menyesal meninggalkan Alex dan memilih pria di sampingnya ini. 'tunggu saja jalang. gue akan mengambil hak gue' batin Dela bahagia.

******

Amel menyiapkan sarapan pagi seperti biasanya mereka makan bersama seperti bisanya namun, ada yang Aneh kali ini Adalah Amel yang terus memasang senyum di wajahnya.

AN AGREEMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang