HAPPY READING GUYS....
"siapa Dela?" tanya Amel lagi.
Alex menatap Amel "dia..dia.. teman ...cuma teman."
Amel tersenyum "mantan pacar yang lo ajak berdansa dan tadi siang lo ajak jalan kan?" ucap Amel lagi rasanya ingin berteriak dan ingin protes kecewa rasanya sangat kecewa.
Alex hanya terdiam.
'iya. tapi semuanya tidak seperti yang kau pikirkan-" Alex berusaha menjelaskan situasinya.
"benarkan? kau melarang ku bertemu Ardian tapi kau sendiri selalu bersama kekasih mu itu kenapa hah?" ucap Amel dengan nada membentak kedua tangannya sudah mengepal.
"bukan begitu_"
"memang begitu." ucap Amel cepat dengan tatapan datar.
Alex menghela nafas "biar ku jelaskan." ucap Alex mengelus pipi Amel lembut.
Amel segera menepis tangan Alex "kau hanya akan menutupi kebohongan dengan kebohongan yang lainya." ucap Amel dengan Air mata yang di tahannya.
Alex hanya menunduk 'dia tahu yang sebenarnya?' batin Alex bertanya-tanya.
Alex menatap Amel lekat-lekat "percayalah padaku." ucapnya "aku mencintaimu lebih dari siapa pun." ucap Alex lagi.
Amel tertegun dengan kalimat Alex ucapkan detik berikutnya "jangan bercanda." ucapnya lagi.
Alex menghela nafas "aku tidak bercanda." ucapnya lagi.
Amel memalingkan wajahnya
Alex menarik Amel ke dalam pelukannya "percayalah padaku." ucapnya sembari mengelus surai hitam milik Amel dan mengecupnya beberapa kali.
Amel mendongak menatap wajah tampan Alex yang juga tengah menatapnya juga. Amel kembali menunduk "ku harap begitu." ucapnya sangat pelan.
.
.
.
pagi hari seperti biasanya Amel dan Alex sarapan pagi sebelum mereka berangkat bekerja. Ya, tidak seperti biasanya Amel tidak mengeluarkan sepatah katapun hari ini dia hanya terakhir dia berbicara hanya saat membangunkan dan menyuruh Alex untuk Sarapan.
"kau hari ini kerja?" tanya Alex yang hanya mendapat Anggukan dari Amel yang masih membersihkan piring kotor.
"biar ku Antar." tawar Alex.
Amel hanya menggelengkan kepalanya.
"kenapa? kau gengsi?"
ya Tuhan selalu saja seperti ini dia selalu berpikir Amel gengsi memiliki suami seperti dirinya. nggak ada opsi yang lain apa? menyebalkan sekali.
"aku tidak ingin kau telat." ucap Amel menghilangkan pikiran buruk suaminya ini.
Alex tersenyum puas akhirnya dia mau ngomong juga "aku kan bosnya." ucap Alex bangga.
tunggu-tunggu, sejak kapan panggilan mereka berdua jadi Aku Kamu? begitulah pikir Alex dan Amel.
Amel menghela nafas "bos harus mengajarkan bawahannya agar tepat waktu." ucap Amel menasehati.
Alex tersenyum melihat istrinya yang baru saja memperhatikannya "gue jemput nanti sore oke?"
Ok menasehati sama dengan memperhatikan keduanya sama saja begitulah pikir Alex.
"terserah" ucap Amel mengakhiri pembicaraan di pagi hari ini.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
AN AGREEMENT
Romancebudayakan Follow akun saya dulu sebelum membaca💖 WARNING!!!! CERITA MENGANDUNG UNSUR DEWASA, HARAP BIJAK DALAM MEMBACA DAN INI SEMUA HANYA HASIL DARI IMAJINASI SAYA. JADI TOLONG BERIKAN KOMENTAR YANG POSITIF. Amel yang baru saja di pecat dan di tin...