part 12 (merajut) {21+}

13.2K 139 1
                                    

happy reading guys...

Amel membuka matanya  malas, kemarin malam Alex menyerangnya dengan begitu buas rasanya seluruh bagian tubuhnya hancur terutama di bagian intimnya terasa sangat nyeri. Alex keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melingkar di pinggangnya dan rambut basahnya itu membuatnya sangat mempesona.

"kenapa lo ? mau lagi?" tanya Alex karena melihat Amel terus memandanginya.

Dengan cepat Amel menggelengkan kepalanya. ia segera bangun dan berjalan melewati Alex sembari menahan sakit di bagian kewanitaannya.

dengan cepat Alex menarik tangan Amel dan melingkarkan tangannya di pinggang ramping Amel yang masih telanjang "kenapa sih lo nggak minta bantuan gue? gue tau lo kesakitan?" ucap Alex lembut.

Amel menghembuskan nafasnya dan mendongak menatap Alex "karena selagi gue masih bisa melakukanya sendiri, gue akan akan melakukannya sendiri." ucap Amel lembut.

"terus gue siapa lo?" tanya Alex kembali.

"suami...tapi suatu hari lo pasti akan pergi karena ini hanya perjanjian" ucap Amel menundukkan kepalanya.

"cepat mandi, keluarga yang lain sudah pada pulang." ucap Alex melepaskan Amel.

***********

Sampai di rumah Almila.

"uum ada patsuri yang baru datang...bagaimana prosesnya lancar?" tanya Devian Brilian yang sedang duduk sembari membaca koran di kursi teras depan rumah.

Alex tersenyum lebar "tentu justru sangat lancar." ucapnya santai.

sementara Amel hanya menunduk malu "anu Amel masuk dulu " ucap Amel menatap Devian dan Alex dan di Anggukki oleh Devian.

"kakak cantik" sambut moria dengan boneka Barbie di tangannya.

Amel tersenyum langsung berjongkok memeluk moria "Moria jauh lebih cantik" ucap Amel mencubit hidung mancung Moria. "uum moria mama kamu mana?" tanya Amel karena rumah nampak sangat sepi.

"mama dan Tante pergi berbelanja baru saja. kakak di ruang GYM dan nenek di kamarnya " ucap Moria polos.

Amel mengangguk mengerti "moria kakak mau ke kamar nenek kamu mau ikut?" tanya Amel dan langsung di Anggukki oleh Moria.

Amel mengetok pintu kamar nenek dengan sangat Sopan.

"masuk saja" suara nenek dari dalam kamar.

"Amel? kenapa pulangnya cepet banget?" tanya nenek ketika melihat Amel yang baru masuk ke dalam kamarnya.

Amel menggaruk kepalanya yang tak gatal "iya. nenek butuh sesuatu?" tanya Amel lagi.

Nenek tersenyum "kemarilah. " ucap nenek sembari menepuk sofa di sampingnya. Amel duduk di samping nenek begitu juga dengan Moria.

"nenek mau ajarin kamu merajut. " ucap nenek sembari memberikan Amel sepasang jarum rajut dan benang woll.

Amel tersenyum senang "benarkah? "

nenek tersenyum "tentu kamu mau buat apa?" tanya nenek lagi.

"Apa ya? uum.. bagaimana kalau topi" ucap Amel semangat.

"boleh. beruntung sekali Alex ya punya istri kayak kamu" ucap Nenek.

Amel menaikkan sebelah Alisnya tidak mengerti.

"kamu mau belajar merajut topi untuk Alex bukan." ucap nenek tersenyum.

Amel tersenyum canggung padahal Amel mau membuat topi untuk dirinya. tapi tidak apa, mungkin Alex terlihat sangat manis saat memakai topi buatannya. pikir Amel.

AN AGREEMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang