Happy reading guys
Amel terbangun tubuhnya terasa sangat sakit. iya,,, Amel baru mengingatnya kemarin ia menangis sepanjang Malam ia tidak bisa tidur, kepalanya terasa sangat sakit, Amel melihat sekeliling ternyata Alex masih belum pulang juga. Kemarin dirinya terlalu larut dalam kesedihan Kalimat yang terakhir Alex katakan masih terus berputar-putar di dalam kepalanya 'kau tidak ingin memiliki anak denganku? baiklah Amel aku menerimanya. lakukan sesukamu terserah padamu.'
Amel kembali menyandarkan kepalanya di headboard kasurnya 'maaf' guamnya lirih.
Alex adalah tempatnya untuk pulang Akan sangat menyakitkan jika ia harus kehilangan orang yang ia sayangi. cukup sudah ia merasakan kehilangan. Ia tidak mau kehilangan siapapun lagi.
Amel berdiri di depan cermin terukir senyum tipis di wajah pucat nya. Ia bertekad untuk memperbaiki semuanya ia akan menjelaskan semuanya, kali ini ia sudah yakin bahwa ia benar-benar sudah mencintai Alex.
Setelah selesai bersiap-siap Amel memutuskan untuk menemui Alex di kantornya.
Amel disambut hangat oleh para karyawan dan Amel hanya menangapi dengan senyum manisnya. Amel masuk ke dalam ruangan yang bertuliskan nama Alex. Ia mengetok pintu namun tidak ada jawaban dari dalam ruangan tersebut, Amel menaik nafas Dalam dan Akhirnya ia memberanikan diri membuka dan langsung masuk ke dalam ruangan tersebut.
"siapa Kau?" tanya seorang wanita yang sedang duduk di sofa dekat jendela.
"kau" ucap Amel mengerutkan keningnya. "Apa yang kau lakukan di sini?" Ucap Amel memberikan tatapan dinginnya ke wanita tersebut.
Wanita tersebut berdiri dan berjalan mendekati Amel.
Plakkk
Satu tamparan keras mendarat di pipi Amel sehingga meninggalkan bekas di pipinya.
"berani sekali kau! Saya Dela Amanda saya pacar Dari Alexander." ucapnya lantang.
Amel tersenyum menatap Dela "dan Saya Istrinya." ucap Amel tersenyum.
"apa kata Anda tadi ? pacar? yang saya tahu nama Dela itu adalah nama dari salah satu jalang yang pernah menjadi pacar suami saya ups maksudnya kini dia sudah menjadi mantan pacarnya." ucap Amel tersenyum meremehkan.kini wajah Dela tampak sangat marah namun dalam sekejap di wajah tersebut kembali terukir senyum "Anda sangat menjijikan berani sekali anda merebut pacar saya." Ucapnya sembari melipat tangannya di depan dada.
Amel tertawa "kau lupa? kau dulu sudah merebut Ardian dariku?? Apakah anda tidak merasa jijik?"
Mendengar kalimat tersebut Dela menjadi terkejut, ia tampak mengamati sekali lagi wajah Amel. wajah Dela tampak memucat.
"bagaimana? Anda sudah ingat? Bagaimana perasaan anda setelah membuat saya di tinggalkan oleh pacar saya? Apakah Anda lupa? dan sekarang Anda berusaha untuk melakukannya lagi? TIDAK AKAN SAYA BIARKAN" ucap Amel menekankan suaranya di kalimat terakhir.
Dela hanya memandang Amel dengan tatapan datar kemudian ia pergi dari ruangan tersebut.
Tak berapa lama Alex masuk ke dalam ruangannya ia sedikit terkejut saat mendapati Amel yang sedang berdiri melihat pemandangan kota dari jendela ruang kerjanya.
"Ada apa?" tanya Alex dingin.
Amel yang menyadari kehadiran Alex langsung tersenyum "aku ingin bicara denganmu sebentar."
"tidak bisa. Hari ini jadwal sangat padat" ucap Alex lagi.
"sebentar saja. Tidak lebih dari 5 menit." ucap Amel ia tau Alex hanya berusaha menghindarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AN AGREEMENT
Romancebudayakan Follow akun saya dulu sebelum membaca💖 WARNING!!!! CERITA MENGANDUNG UNSUR DEWASA, HARAP BIJAK DALAM MEMBACA DAN INI SEMUA HANYA HASIL DARI IMAJINASI SAYA. JADI TOLONG BERIKAN KOMENTAR YANG POSITIF. Amel yang baru saja di pecat dan di tin...