part 8 (21+)

25.9K 241 4
                                    

Di chapter ini ada sedikit adegan panas jadi harap bijak ok.

Happy reading 💖💖

"mama mau membicarakan apa?" tanya Alex to the point.

Almila mendengus kesal "anak durhaka kamu. mama baru saja sampai basa-basi dulu kenapa sih dasar" ucap Almila Kesal dengan anaknya yang sedang duduk di sofa tunggal.

Amel datang ke ruang keluarga sambil membawa 3 gelas jus alpukat dan berapa cemilan "ini ma silahkan di nikmati" ucap Amel memberikan jus dan camilannya lalu duduk di samping Almila.

Almila tersenyum "tidak ada pelayan?" tanya Almila.

Amel menatap Alex lalu kembali menatap Almila "tidak tau ma, kemarin-"

"Alex tidak suka ada yang menggangu." ucap Alex memotong ucapan Amel.

Almila semakin bingung ia melihat tangan Alex "tangan kamu kenapa?" tanya Almila melihat tangan Alex yang di perban.

Alex menarik nafas panjang "gara-gara mama sih kemarin bawa Amel nggak biang-bilang." ucap Alex mengalihkan pandanganya.

Almila langsung mengerti maksud perkataan anaknya ternyata Alex masih seperti Anak kecil.

"terus kenapa tangan kamu sampai luka?" tanya Almila pura-pura tidak tahu.

Alex hanya mengalihkan pandanganya.

Almila tertawa lepas melihat Alex yang membuat Amel dan Alex saling menatap Almila.

"kenapa ma?'' tanya Amel

"nggak. mama seneng Aja anak mama mau membanggakan negara menjadi petinju."

Amel hanya bisa tersenyum canggung. bahkan Almila juga mengatakan hal yang sama seperti yang di katakan Amel semalam.

"apaan sih." ucap Alex kesal "sekarang apa yang mama mau sampaikan?" tanyanya lagi.

Almila tersenyum lebar menatap Alex dan Amel bergantian "jadi,,,minggu depan kalian akan menikah." ucapnya senang. namun tidak dengan Amel dan Alex.

Amel tidak tau harus senang atau sedih. satu hal yang paling Amel takuti adalah ibunya, iya mendiang ibunya pasti Sekarang sangat marah dan kecewa pada Amel. pernikahan adalah hal yang sangat sakral dan Amel akan memainkan pernikahannya sendiri ia yakin Tuhan pasti akan mengutuknya karena ia telah mempermainkan kesucian pernikahan hanya untuk uang. Tapi ini adalah perjanjian dan kesepakatannya dari awal. Amel juga seakan tidak siap kalau nantinya akan membuat Almila mengetahui kebenarannya. di tambah lagi sewaktu-waktu Alex pasti akan menceraikannya siap tidak siap Amel harus menerimanya meskipun saat itu Amel sangat mencintai Alex.

"kenapa tiba-tiba banget sih ma?" Suara Alex membuyarkan lamunan Amel.

Almila menatap Alex tajam "tiba-tiba apa sih? kalian sudah lama pacaran toh juga sudah pada dewasa, sebenarnya ada apa sih dengan kalian? Seharusnya kalian bahagia dong. kalian menyembunyikan sesuatu? atau kalian hanya sandiwara mengaku pacaran?''

tebakan Almila langsung membuat Alex dan Amel terdiam "apakah itu benar?" tanya Almila memastikan.

"tidak ma, kami memang pacaran kok. cuma mama saja bilangnya terlalu mendadak jadi kami syok saja. benar nggak sayang." ucap Alex menatap Amel yang sedang terdiam.

"i..iya, Alex benar ma, kalau memang itu mau mama Amel siap saja ma." ucap Amel tersenyum.

sangat berat bagi Amel mengatakan kalimat itu hatinya sesak telah berbohong kepada orang yang sangat menyanginya Amel sadar dia adalah wanita yang paling tidak tahu Terimakasih.

AN AGREEMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang