08. We Are Happy Family Pt. 2

2.1K 319 16
                                    

Hai. Halo.
Kali ini update tidak tengah malam kok.
Hehe
Yaa mendekati lah yaa 🤣🙏🏻
.
.
.
.
.
.
Anyway,

Selamat membaca



Kini kedua manusia yang saling nempel bersama dengan "sebuntal" bayi yang merajuk berjalan masuk ke dalam Mall yang baru saja mereka jelajahi.

Seulgi dan irene mencoba menjaga jarak mereka agar tidak diperhatikan orang-orang sekitarnya. Tapi sayangnya, jarak yang mereka buat membuat mereka berjalan lucu dan semakin menjadi perhatian orang-orang.

"Itu mereka marahan atau gimana sih?"

"Marahan kok pipinya nempel gitu"

"Mereka kembar siam apa ya?"

Bisikan itu benar benar membuat seulrene malu. Lebih tepatnya sih irene yang malu.

"Gi. Jangan jauh jauh kenapa? Jalannya susah. Pipi ku sakit" ucap irene sambil menarik dan mengandeng lengan seulgi.

"Eh.." jawab Seulgi kaget dengan tindakan irene, tapi dia tidak mengatakan apapun lagi dan hanya mengaruk tengkuknya malunya.

Bagaimana si bayi? Oh tentu saja masih merajuk sambil menyenderkan wajahnya di bahu irene. Tapi bukan berarti dia tidak memperhatikan gerak gerik "orang tua" sementaranya itu. Bertautnya tangan seulgi dan irene tanpa ada perdebatan membuat yerim tertegun sedikit dan melebarkan matanya. Entah karena senang atau kaget.

"Sayang.. sayang kenapa? Capek? Ngantuk?" Irene bertanya pelan ke bayi kecil itu, saat dia merasakan gerakan kepala di bahunya semakin menekan. Tapi tidak ada balasan dari yerim pertanda bocah itu masih marah pada mereka berdua. Alhasil irene sedikit mengelah nafasnya dan terlihat sedih. Tanpa diketahui irene, seulgi sedari tadi memperhatikannya lewat sudut matanya

--------

Mereka bertiga sekarang sedang berjalan menuju lift. Lantai yang mereka tuju adalah rooftop a.k.a lt. 8, letak dimana restoran yang mereka kunjungi tadi.

Kini mereka berada di dalam lift. Untung saja lift itu kosong sehingga cuma ada mereka bertiga. Bergegas seulgi memencet tombol lt. 8 sehingga pintu lift tertutup.

"Rene, mau tukaran gendong adek?" Ucap seulgi. Seulgi ni peka sebenarnya orangnya, cuma emang lebih suka cuek aja karena dia mencoba untuk engak ngurusin urusan orang. Tapi sebenarnya dia nih orangnya cukup observant.

"Eh, engak papa. Adek tidur keknya" ucap irene menolak.

Sebenarnya karena jarak tinggi irene dan seulgi yang cukup berbeda dengan posisi pipi tertempel membuat seulgi sedikit membungkuk selama tragedi ini. Jujur punggungnya otw encok kalo kelamaan begitu terus. Tapi dia juga kasihan sama irene yang gendong si bayi sedari tadi. Kan engak lucu entar tangan irene kekar sebelah. Hehe.

"Engak, sini. Entar capek tangan kamu cuma mopang 1, mana sambil gandengan gini" seulgi kemudian melepaskan tautan tangan mereka dan mencondongkan badannya kearah irene sedikit untuk mengapai yerim.

Ya tentu posisi itu malah membuat sudut bibir kiri seulgi menempel dekat dengan sudut bibir irene tanpa sengaja. Tapi ya namanya orang cuek ya dia terlalu bodo amat karena terfokus untuk mengendong yerim

"Eh! Eh!" Batin irene yang merasakan "kecupan" tak sadar seulgi.

--------

Mendadak diam menyeruak setelah seulgi berhasil memindahkan si bayi yang setengah tertidur itu kedekapannya. Irene pun bernafas lega, namun tanpa sadar ternyata kedua tangan irene kini dengan nyamannya mengandeng lengan seulgi.

Tiba-tiba pintu lift terbuka di lt. 3. Mata seulgi yang minimalis tiba-tiba terbuka lebar. Tanpa babibu dia melepaskan tautan tangan irene dan meraih pinggangnya untuk bermanuver dan membuat mereka bertiga memunggungi pintu lift.

Gerakan itu benar benar membuat irene kaget dan hampir meneriaki seulgi. Dengan gesit tangan yang tadi di pinggang irene berpindah membungkam mulut irene dari belakang.

"Diem. Rombongan yang masuk lift itu temen aku" bisik seulgi. Irene pun mengangguk. Rombongan yang baru masuk itu berisikan 1 pria dan 3 wanita.

Ternyata yang kaget tidak hanya irene, si kecil yerim yang mengantuk mendadak rewel dan menangis sangat kencang.

"HUUUUUAAAAAAAAAAAAAAAAAA!" Seulgi mencoba untuk menenangkan yerim dengan mengeluarkan white noise dan menggoyangkan badannya kekanan dan kekiri secara lembut. Irene juga mencoba menenangkan yerim dengan menaruh tangan kirinya pada punggung yerim sambil tetap mengandeng lengan seulgi.

Dari belakang mereka terlihat seperti pasangan yang sangat serasi sehingga menarik perhatian dari ke 4 manusia lain di dalam lift itu.

"Maafin bayi kami ya.." ucap irene kepada 4 orang lain itu sambil membungkuk sedikit tanpa membalikan badan mereka. Kondisi yerim kini sudah diam dan menanamkan wajahnya di dada bidang seulgi. Tangan irene pun masih setia untuk mengelus punggu kecil bayi yang merajuk itu

"Ini kenapa lantai 8 lama sekali sampainya sih" gerutu irene dalam hati

"Iya tidak apa apa" jawab pria yang berada di rombongan itu.

Perjalanan didalam lift terasa lama. Mereka baru sampai di lt. 5

Tiba-tiba salah seorang wanita di rombongan itu berbicara

"Byul, seulgi mana?" Tanya wanita itu.

"Entah. Dia engak masuk kelas hari ini lun" jawab moonbyul terhadap pertanyaan luna.

"Krys, lu coba telpon seulgi lah. Mastiin masih idup tuh anak" ucap salah seorang wanita lagi menyuruh orang yang bernama krystal.

"Mampus! Jangan telpon gua!" Batin seulgi

"Moonbyul aja kenapa? Seulgi tuh engak pernah angkat telpon ku ya, lar" ujar krys menjawab solar.

"Yodah. Bentar." Ucap byul sambil mengeluarkan hpnya dari kantung celananya.

Tuuut... tuuuut...

Suara nada sambung terdengar jelas di lift yang sunyi itu. Tidak lama terdengar suara getaran dari celana jeans seulgi.

Dddrrrtttt..... ddrrrrttttt....

"Mati saja lah sudah" batin seulgi mulai meronta saat merasakan getaran hpnya.

"Rene. Coba ambil hp aku di saku kiri" ucap seulgi berbisik.

Irene mencoba meraba raba paha seulgi dulu untuk mencari posisi kantong. Rabaan irene dan getaran hpnya sebenarnya membuat seulgi geli.

Ding!

Suara bunyi lift sampai di lantai 6 membuat rombongan kawan seulgi akhirnya beranjak. Moonbyul pun tetap mencoba menelpon seulgi.

Tapi sebelum krystal benar benar keluar dari lift, dia mendengar suara ini.

"Ah... rene...."

Dan kemudian pintu lift tertutup.

"S-seul?" Ucap krystal sambil melihat pintu lift yang tertutup itu dengan wajah bingung.





Tbc
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hiyaaaaaaa jadi panjang yaaa parting-nya 🥲 gaje ya? mana mereka masih nempel lagi wkwk
Gaes, kalo bosen bilang ya... emang proses ini rada panjang biar kebentuk dulu chemistrynya seulrene 🙏🏻
Chaos emang. Baru sehari ketemu dah begitu bentukannya 🤣🙃

Ufo Baby ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang