17. Hantu Sialan

2.2K 339 93
                                    

Hai.
Komenlah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca.

Irene seulgi dan yerim sedang berada di pusat pembelanjaan. Mereka sedang mencari kebutuhan bulanan mereka.

Irene sedang mendorong trolly dengan bayi yerim duduk tenang melihat sekitarnya. Diikuti oleh seulgi yang sedari tadi melihat list belanjaan dalam hpnya.

"Gi.. susu adek masih?" Tanya irene.

"Tinggal sekotak. Ambil 3 lagi apa ya?"

"Kebanyakan. 2 aja. Bubur bayi atau buah pisang, gi?" Tanya irene lagi.

"22nya aja. Biar engak bosen" jawaban seulgi dianggukan oleh irene.

"Gi, jadi beli buku dongeng anak engak habis ini?"

"Jadi. Nanti biar setiap malam aku yang bacain adek"

"Yah~ gantian lah.."

"Hahaha iya iyaa gantian.."

Mereka benar benar seperti keluarga kecil yang sedang berbelanja pada umumnya. Untungnya juga, si bayi kecil satu itu tidak rewel. Sedari tadi dia hanya melihat sekeliling dan kadang beberapa kali diajak bicara oleh irene dan seulgi.

Oktober merupakan 3 bulan mereka sudah menjadi keluarga instan. Dan sekarang sudah masuk minggu terakhir bulan oktober. Nuansa Halloween juga sudah mulai terlihat dimana mana.

Seulgi sedang sibuk memperhatikan sekitarnya, sampai matanya tertuju pada tumpukan sayuran dan buah.

"Gi.. hari ini mau makan apa? Mumpung disini sekalian cari bahan masak buat beberapa minggu kedepan" Tanya irene yang sedang mengecek barang dan list mereka tanpa memperhatikan seulgi yang sedang melamun.

"Gi?" Irene menepuk bahu seulgi.

"Hah apa?" Jawab seulgi sedikit kaget. Dia melihat kearah irene dan jelas wajah perempuan itu heran dan sedikit bingung.

"Mau makan apa hari ini?"

"Ah.. labu. Eh" jawab seulgi spontan dan langsung  menutup mulutnya.

"Kamu suka labu? Tumben suka sayur" jawab irene sambil terkekeh.

"Labu tuh buah rene."

"Sayur gi.."

"Buaaah...."

"Say--" belum selesai irene berbicara, seulgi sudah memotongnya.

"Udah udah. Apapun itu. Liat tuh ada yang siap nangis gara gara denger kita debat soal labu sayur atau buah." Ucap seulgi sambil ketawa kecil dan menunjuk kearah trolly dimana si yerim duduk.

Si bayi sudah memegang erat besi trolly dengan wajah sendu siap menangis.

"Ih sayang kok kamu lucu.... mama papa engak marahan kok.." ucap irene yang akhirnya ikut terkekeh melihat muka yerim. Dia pun membungkuk dan mencium pipi bayi 10 bulan itu sampai si bayi tertawa gelay, eh, geli maksudnya. Hehe.

"Ya udah. Ayo beli labu. Sekalian ornament buat Halloween." Jawab irene mendorong trolly dan mengandeng seulgi kearah tempat labu berada.

"Heh? Tapi kan rumah kuil rene. Masa Halloween-an" ucap seulgi yang iya iya aja digandeng irene. Sudah mulai biasa skinship sepertinya mereka.

"Nah bagus dong. Berarti engak bakal ada setan"

"Kamu percaya kalo Halloween bakal banyak setan?" Tanya seulgi namun tidak ada balasan dari irene. Seulgi pun tersenyum nakal. Dia mendekati irene dan berbisik pelan.

Ufo Baby ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang