04. Trial Ortu Muda Pt. 1

2.6K 381 20
                                    

Halo halo! Nikmatilah kerandoman ini 🤣
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca

Pagi akhirnya menyapa ketiga manusia yang sedang tertidur lelap di atas ranjang kemarin. Manusia yang paling kecil meregangkan badannya, sebelum terduduk dan mengucek mata kecilnya.

"Maa... paaaaaa...." ucap yerim setengah sadar. Si bayi kemudian melihat sekitar dan menemukan "papa"nya sudah tidur memunggungi "mama"nya. Sedang kan kepala sang "mama" sedang tertempel nyaman di punggung lebar "papa"nya.

Yerim sangat bahagia melihat pemandangan itu. Sangking bahagianya dia pun mulai untuk menaiki tubuh seulgi dan menduduki pinggang seulgi sebelum sedikit melompat-lompat kecil.

"gyaaaaaa paaaaaa! bou boooo! ncy! hehehehe"

Merasakan gerakan berulang malah membuat irene terbangun perlahan. Dia sedikit terkaget dengan posisi bangunnya yang menyender ke seulgi. Dia pun langsung terduduk sambil memandang si bayi yerim meloncat loncat diatas seulgi yang tidur dah macam mayat hidup. Tidak bergeming sama sekali.

"Sayang.. jangan sayang.. nanti kakaknya bangun" ucap irene sambil mengendong yerim dari tubuh seulgi.

"No! Ma! Pa!" Ujar yerim sambil menunjuk seulgi.

"Engak sayang, itu kakak seulgi. Aku kakak irene" irene mencoba menjelaskan bayi 8 bulan itu sambil mengelus pipi gembul si bayi.

"NO! MA! PA! Huaaaaaaaaaaaaaaa" ucap yerim menunjuk irene dan seulgi sambil menangis seakan menolak penjelasan irene perihal panggilan nama mereka.

Suara tangisan yerim ternyata mampu untuk membangunkan seulgi. Dia langsung terduduk sambil sedikit meregangkan tubuhnya. Yerim yang berada di pelukan irene meronta ronta untuk digendong oleh seulgi.

"Pa! Pa! Pa!"

Seulgi yang melihat yerim meronta, mengeluarkan tangannya untuk mengendong yerim. Irene pun mengoper yerim untuk didekap seulgi.

"Pagi adek~ kenapa ini? Diapain mama?" Ucap seulgi sambil mencium dua pipi yerim yang gembul itu.

"Ennng! Pa! Ma!" Raut wajah yerim seperti mengadu ke seulgi sambil menunjuk nunjuk seulgi dan irene.

Irene yang mendengar ucapan seulgi menunduk malu.

"Engak aku apa apain.." jawab irene pelan.

"Huh apa rene?" Tanya seulgi masih sibuk menciumi yerim yang menghasilkan suara ketawa khas bayi dari yerim.

"Eng-engak m-mama a-pa apain yerimnya" jawab irene masih tertunduk malu. Wajahnya sudah merah padam. Tapi sayang, si seulgi terlalu sibuk menggoda yerim digendongannya.

-----------

"Gi, aku kelas dulu. Balik jam 10an. Itu yerim bisa kamu mandiin engak? Kalo engak nanti pas pulang aku yang mandiin. Itu jangan lupa juga, aku dah bikinin bubur bayi tadi. Bisa suapin kan? Nanti sore sembarang kamu mau ikut aku belanja keperluan yerim atau engak, yang jelas belinya habis kelas kamu"

irene bertitah (lebih ke ngomel sih keknya) sambil menelusuri lorong menuju pintu depan sedangkan seulgi masih mengendong yerim mengikuti dari belakang.

"Ih.. si mama cerewet banget ya dek" bisik seulgi ke si bayi yang berujung menghasilkan kekehan imut dari mulut yerim.

"Heh! Denger engak sih? Jangan lupa aku minta jadwal kelas kamu nanti. Sama nomer hp" ucap irene yang ternyata siap untuk pergi kuliah sambil nyodorin hp ke seulgi.

"Iya.. iyaa denger.. apa apanya adek entar aku urusin rene. Tenang aja" ucap seulgi sambil memasukkan nomernya ke hp irene dan tidak lupa menelpon nomernya dengan hp irene agar dia juga bisa menyimpan nomer irene.

"Yerim-ie, mama pergi dulu ya.. buat repot papa ya. Nyebelin soalnya dia" ujar irene sambil mengelus pipi bayi yang sedang di gendong seulgi.

Ucapan itu membuat mata yerim terbuka lebar dan tiba-tiba si bayi kecil itu menangis sejadi-jadinya sambil mencoba menggapai irene. Membuat seulgi sedikit kewalahan untuk menahannya

"Huaaaaaaaaaaaaaaaaa! Ma! No! Ma! Rim! Maaaaaa!"

Melihat rengekkan yerim, irene segera menarik yerim kedalam dekapannya. Dia menepuk nepuk punggung kecil itu sambil mengayunkan badannya ke kanan dan ke kiri untuk meredakan tangisan si bayi. Alhasil, hal tersebut malah membuat si bayi tertidur di dekapan irene.

"Eh tidur, sini" ucap seulgi sembari mencoba memindahkan yerim kedekapannya lagi. Irene hanya memandangi seulgi yang sekarang menepuk nepuk punggung yerim sambil berayun dan bersenadung.

"Gi... apa aku engak usah kelas aja ya.." jawab irene khawatir setelah melihat pipi yerim yang basah karena tidak memperbolehkan dia pergi.

"Udah. Engak papa. Kamu kelas. Bisa ku urus kok" ucap seulgi berbisik sambil memberikan senyumannya yang serupa seperti boneka beruang.

------

Dengan berat hati irene meninggalkan yerim dengan seulgi sendiri. Dia baru saja duduk di kelas. Untungnya dia tidak terlambat walau ada sedikit drama sebelum dia pergi tadi. Baru saja irene menggelah nafas dia merasakan getaran di saku celananya. Irene mengambil hpnya dan melihat bubble notifikasinya

Kang Seul-Gi

Rene, cepet pulang ya
Aku engak sanggup diamukin yerim
😅😅
07.55 a.m

"Si bodoh....." batin irene memaki seulgi sebelum dia menaruh kembali hpnya ke kantung celana dan fokus mendengarkan kuliah.

Tbc
.
.
.
.
.
.
.
Gimana? Itu seulrene dah sangat cocok menjadi ortu kali kan ya? Tinggal disahin aja lah udah itu 😂

Ufo Baby ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang