Selamat membaca :]
"Sebentar sebentar biar saya coba ke benda lain" ucap prof jack yang kini mengarahkan alat itu ke tas irene. Dan tentu alat itu tidak bereaksi.
Suasana semakin menegang, setidaknya untuk irene dan seulgi. Kan engak bakal lucu kalo yerim ketahuan bukan dari bumi. Gimana kalo yerim di sandra terus di beda. Ah tidak tidak jangan berpikir terlalu liar.
Irene dan seulgi saling berpandangan untuk mencari jalan keluar. Tentu semua gerak gerik itu tidak lepas dari mata om tae yang sedari tadi diam saja.
"Alatnya rusak kali prof." Ucap tante fany yang mencoba untuk memecahkan suasana hening saat itu.
"Ah tidak tidak, ini cukup valid kok sensornya" ucap prof jack yang masih sibuk mencoba membidik banyak benda.
Irene mulai khawatir, ia berjalan menuju yerim yang sedari tadi masih cengegesan dan mencoba menjauh dari jangkauan bidik alat sang profesor.
Saat irene menggendong yerim, sapu tangan milik yerim terjatuh dari kantong irene. Prof jack pun mengambilnya dan membidiknya.
*bip* *bip* *bip*
Alat itu merespon.
"Eh... ini sungguh aneh." Ucap sang profesor mencoba melihat keanehan alat dengan memegang saputangan yerim itu.
"Anu.. prof, sapu tangan milik saya boleh saya minta. Tadi memang saya titipkan ke irene" ucap seulgi berbohong yang menyadari sapu tangan yerim.
"Oh ini milik mu? Hah ini benar benar aneh. Sepertinya alat ini rusak.." gumam prof jack.
"Yaa mungkin seperti itu prof.." ucap om tae yang akhirnya bersuara setelah mengamati sesaat. Om tae memperhatikan irene dan seulgi kembali, sebelum kemudian berbicara.
"Rene, seulgi. Kalian pulang duluan menggunakan taksi ya. Ini sudah malam. Bayi beruang juga butuh tidur. Lihat itu, baru di gendong irene bentar langsung mulai mengantuk. Nanti papa dan mama akan menyusul kalian" ucap om tae menyuruh irene dan seulgi untuk segera pergi. Tentu irene dan seulgi tidak menyianyiakan kesempatan itu. Seulgi bergegas beranjak mengambil barang irene dan berjalan menuju irene dan yerim.
"Sini yang adek.. biar aku yang gendong" ucap seulgi namun irene cuma tersenyum dan mengeleng. Mengisyaratkan dia tak apa untuk mengendong sang bocah yang sudah menyandarkan kepalanya di bahu irene.
"Kalo begitu, kami pamit pulang dulu ya, pa.. ma.. prof." Ucap irene sambil sedikit membungkuk memberi hormat dan seulgi pun mengikutinya.
Sebelum irene dan seulgi menutup pintu, om tae pun membuka mulutnya kembali.
"Ah.. sesampainya di rumah, tunggu kami ya. Ada yang harus kita bicarakan. Hati hati kalian berdua. Jangan macam-macam di rumah" ucap om tae sambil sedikit menggoda diakhirnya.
"Paa... jangan mulai deh.." ucap irene
"Ehehe iya iya.. dah sana pulang. Gi, titip irene sama bayi beruang ya~"
Seulgi pun mengangguk dan tersenyum sebelum menautkan tangannya dengan irene dan berjalan keluar.
-------------
"Hah... hampir saja tadi yang.. aku dah keringat dingin tau engak.." ucap seulgi saat mereka baru saja sampai di dalam rumah. Kini mereka berada di kamar dengan seulgi berbaring di ranjang.
"Heh. Mandi. Ganti baju. Jangan langsung baring, kotor entar kasurnya" ucap irene yang masih mengendong yerim yang kini benar benar tertidur. Seulgi pun bangun dan mulai menbuka kemejanya di depan irene dengan perlahan, dia pun sengaja memandang kedua mata irene dengan tatapan mengoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ufo Baby ✅
Short StoryIrene dan seulgi jadi ortu instant untuk baby yerim yang berasal dari planet reve 🐰🐻🍼 Selamat datang di dunia parenting~ . . . . . . . . Adaptasi dari anime jadul berjudul "daa daa daa" or ufo baby Genben light family story Fin (050521)