14}Gagal 'R'

26.8K 2.1K 43
                                    

Assalamu'alaikum... (tumben nyapa duluan..  😂)

Dear Readers, berhubung aku rajin banget up. Boleh dongs kasih bintang dulu ⭐🌟⭐🌟⭐🌟

mercy... 😘

Cuzz.. lanjut..😉


🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅


BRUKK!

Entah apa salah sofa bed bersprei abu-abu itu. Mengapa tiba-tiba menjadi sasaran kekesalan pria dewasa yang masih berbalut baju koko putih dan celana kain hitam yang berwajah masam. Pria berbalut koko itu menghempaskan tubuhnya keatas sofa bed di ruang kerja slash ruang tidurnya.

Tampaknya shalatnya dari tengah malam di ruangannya yang ahir-ahir ini menjadi kamarnya hingga shalat subuh di masjid komplek bersama anak panti belum dapat meredam kekesalannya pada teman kerjanya.

Ray mendengus sebal. Ingin rasanya ia luapkan kekesalannya pada Fahmi teman sedivisinya itu. Pasalnya, sejak hari jumat pekan lalu ia sudah mewanti-wanti teman-temannya bahwasanya hari senin ia akan ijin tak masuk kerja. Demi bolos senin, Ray rela lembur di hari kamis dan jumat. Dan hari senin yang ditunggu-tunggu itu jatuh pada hari ini.

Seharusnya hari ini adalah hari sibuk Ray bersama Amanda. Pasalnya hari ini adalah hari bersejarah Ray rujuk dengan Amanda secara resmi. Bukan di  bibir saja, seperti lirik lagunya Mecha Alba.

Tapi dengan tanpa diduga dan disangka, tiba-tiba Fahmi menelfonnya semalam, ia berkata bahwa gula darah istrinya naik sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Dan mertuanya juga sedang tidak sehat, sedangkan orang tuanya di kampung. Ia adalah anak perantauan dari kota kecil di Jawa Timur bernama Ponorogo. Kalian tau kan? Yang terkenal dengan REOGnya itu lho.

Masalahnya sekarang bukan akan membahas masalah kebudayaan daerah. Yang dibahas adalah momen penting Ray untuk resmi rujuk dengan Amanda di KUA dan Pengadilan Agama yang sudah Ray konsultasikan kepada pengacaranya dan sudah ia rencanakan akan segera ia urus sejak pekan lalu. Dan hari itu  jatuh pada hari ini.

Tetapi dengan mudahnya Fahmi memintanya untuk menggantikannya mengunjungi proyek ke luar kota selama empat hari. Ray rasanya ingin mengumpat saja. Astaghfirullah..

Masalahnya, tak mudah bagi Ray membujuk Amanda untuk rujuk. Hingga Ray harus mengerahkan segala kekuatannya di langit dan di bumi untuk meluluhkan hati sang pujaan, ibu dari buah hatinya itu.

Kekuatan apa yang Ray miliki? Tentu saja kekuatan doa di sepertiga malam yang rutin ia lakukan kini. Dan juga sikap baiknya yang memang tulus ia lakukan. Serta jangan lupakan bujukan Reza dan Rania yang selalu dapat diandalkan, sebab Ray terus merengek pada mereka seperti anak kecil yang menginginkan mainan.

Harap maklum, Ray memang sebegitu menyebalkan jika sudah punya kemauan. Si bungsu bunda Ratih itu tak akan berhenti merecoki kedua kakaknya sampai keinginannya tercapai. Jadi, mengapa kini semua seolah terkena imbas karma Ray? Eh.. bucin Ray. Huff..

Bercerita mengenai Reza dan Rania. Sebenarnya hampir saja niatan PDKT Ray gagal akibat kecerobohannya. Ray lupa mengabari Reza dan Rania bahwa Amanda tinggal serumah dengannya bersama anak panti. Sebenarnya lebih tepatnya Ray enggan bercerita. Ia kawatir Rania akan meminta Amanda tinggal di rumah bunda, alih-alih serumah dengannya. Alasannya logis, sebab mereka masih belum resmi berstatus suami istri lagi. Dan bukankah pendapat Rania memang benar, bukan?

"Biarkan Ama dan anak-anak panti tinggal di rumah bunda dengan mbak Sari. Disana rumahnya lebih luas dan nyaman. Meskipun tidak ada kolam renangnya, tapi di belakang rumah ada kebun yang cukup luas serta pohon-pohon besar yang menyejukkan. Suasana itu sangat baik untuk ibu hamil dan anak-anak." Begitu ungkapan Rania saat mengunjungi Amanda di panti, dan ternyata Amanda sedang tinggal di rumah adik bandelnya itu bersama enam anak panti. Rania benar-benar kaget saat itu.

it's okey, Allah Maha Baik (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang