20} Tak Terduga

22.3K 1.7K 17
                                    

Oooiiiii.....📢📢📢

Setelah bergelut dengan kesibukanku sebagai pengajar, Bu RT dan lain-lain..

Dan menghadapi cuaca yang tak bersahabat yang bikin bocil-bocil jadi tambah manja sebab harus menambah jadwal minum obat setelah makan dan minum.

Jadi maafkanlah jika updatenya molor terus wokeh.. 😘🙏

Tapi sebelumnya Tamrin dulu vote dan komennya yes.. 😉

Pencet bintang...⭐

loveu❣️
Im

💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮

Ray mendengus sebal. Ia gondok sekali, ingin protes, tapi wajah imut istrinya lagi dan lagi meluluhkan amarahnya. Ditambah alasan logis yang selalu diberikan sang bumil cerewet di depannya ini yang tak terbantahkan.

"Aaaaaa.... Makan yang banyak ayah. Ini yang masak bunda sendiri loh. Jangan disisakan, kata Bu Hanum kalau nyisain makanan nanti ayamnya mati."

Alasan apa lagi ini? Ray mengerutkan keningnya seraya memikirkan jawaban aneh istrinya.

"Bukannya kalau nasinya tak bersisa justru ayamnya mati sebab tak kebagian makanan? Tidak logis sekali." Jawab Ray dengan wajah yang masih ditekuk. ehm... bibir Ray pun mengerucut. Imut sekali bukan pasangan baru rujuk ini?

Bagaimana wajah tampan berperban Ray tidak tertekuk. Coba bayangkan, sudah tiga hari Ray dirumah, dan ia hanya boleh di atas ranjang saja. Ia ingin makan di meja makan, tetapi istrinya melarang keras Ray banyak bergerak. Alasannya sangat tak beralasan. Saat hari pertama Ray di rumah, ia merasa sangat senang dan bebas,hal itu menyebabkan ia terlalu banyak bergerak dan berjalan, Ray ingin secepatnya terbiasa dengan kaki bantunya, dan itu mengakibatkan kaki Ray terasa nyeri di sore harinya. Hingga akhirnya keesokan paginya nyeri masih terasa, sehingga kawannya yang seorang dokter itu memeriksanya dan menyarankan untuk tak banyak bergerak dahulu. Khawatir terjadi cidera, Ray disarankan untuk segera ke rumah sakit jika rasa nyerinya tak kunjung reda.

Alhasil beginilah. Amanda melarang keras Ray melakukan aktifitas. Bahkan makan pun Amanda yang ambilkan bahkan suapi. Katanya Ray harus bed rest. Padahal Amanda tau betul, bahwa tangan Ray sangat baik-baik saja. Jadi mengapa harus disuapi segala?

"Alhamdulillah.. sekarang tinggal minum obatnya ya ayah." Amanda tersenyum senang. Masakannya untuk Ray siang ini dilahap habis. Amanda sangat puas dengan capcay ayam dan perkedel jagung karyanya hari ini. Ray makan dengan lahap. oh, jangan lupakan jeruk hangat tanpa gula kesukaan suaminya yang tak pernah luput di setiap santapan Ray.

"Bunda bawa bekasnya ke dapur dulu, ayah jangan rebahan dulu. Nanti perutnya begah. Duduk dulu nyandar di ranjang." Ama menata beberapa bantal agar Ray bisa menyandar dengan nyaman.

Ray memperhatikan wanita tercintanya yang kini sedang berjalan pelan dengan nampan berisikan bekas makannya tadi. Bibirnya menyunggingkan senyum disertai rasa syukur tak terkira. Ray bersyukur dapat kembali disatukan dengan istri yang dulu tak dicintainya. Sungguh, Allah Maha Pemilik Hati. Entah bagaimana cara-Nya kini ia menjadi sangat mencintai Amanda. Bahkan hari-harinya akan sangat hampa tanpa kehadirannya.

" Ayah, ada tamu bapak-bapak didepan. Bunda tidak tau siapa." Amanda melongokkan kepalanya di pintu. " Tapi kayaknya pernah lihat. Tapi lupa." Istri Ray itu mendekat ke ranjang dan membantu suaminya bangun dari sandaran nyamannya.

" Namanya siapa?" Ray mengerutkan keningnya. Ia memperhatikan istrinya yang berjongkok di depannya, dengan telaten memasangkan kaki bantu untuknya. Namun hanya gelengan yang jawaban Amanda.

Ray berjalan pelan dengan Amanda yang menggamit lengannya erat. Ray menahan senyumnya. Istrinya ini sekarang sedang posesif atau khawatir ia terjatuh? Padahal jarak kamar dan ruang tamu hanya beberapa meter saja. Tak akan menjadikan Ray kelelahan apalagi cidera.

it's okey, Allah Maha Baik (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang