"Cah, sekarang masuklah."
Kini Bomi dan Jaemin sudah sampai di apartemen Bomi. Hari ini Bomi lebih memilih tidur di apartemennya. Terlalu memuakkan untuk bertemu si tua itu dirumah.
"Kau yakin tidak mau menginap na? Aku bisa bicara dengan daddy agar kau diizinkan menginap."
"Tidak perlu Bomi-ya, sepertinya ada hal penting yang ingin daddy bicarakan denganku."
"Baiklah. Kalau begitu aku masuk dulu ya? Bye~"
"Bye, telpon aku jika terjadi sesuatu. Apa kau dengar itu huh?"
"Aish iya, iya. Kau cerewet sekali seperti ibu-ibu komplek."
Jaemin tidak menanggapi ejekan Bomi tersebut. Dia hanya tersenyum tipis dan memandang gadis itu hingga masuk ke dalam lift apartemennya. Ketika pintu lift hendak tertutup, Bomi melambaikan tangannya sebentar sebelum benar-benar menghilang dari pandangan Jaemin.
Jaemin menghembuskan nafasnya kasar. Bisa melihat senyuman gadisnya hari ini sudah lebih dari cukup bagi Jaemin. Tak ada yang lebih menenangkan selain melihat orang yang kau cintai tersenyum bahagia karena dirimu.
"Baiklah, ayo kembali ke nerakamu Jaemin."
Jaemin masuk dan mulai melajukan mobilnya. Tujuannya sekarang tentu saja "Rumah". Rumah ya? Entahlah Jaemin tidak yakin apakah definisi itu tepat untuk mendeskripsikannya.
***
Jaemin kini sudah berada di rumahnya. Menelisik ke setiap sudut ruangan mencari ayahnya. Baru saja Jaemin ingin bertanya pada para maid, sebuah suara perdebatan terlebih dahulu menyapa gendang telinganya.
"DADDY, JANGAN LIBATKAN JAEMIN."
"Mau sampai kapan Jaehyun? Toh dia sudah tahu semuanya."
Di ruang kerja ayahnya, terdengar ayahnya dan Jaehyun yang sedang berdebat membawa-bawa namanya. Jaemin memutuskan untuk menguping dari balik pintu yang sedikit terbuka.
"Dan apa daddy kira dia setuju melakukannya? TIDAK DADDY. Tidak cukupkah hanya aku yang menjadi mafia?"
"Jika satu Jung saja bisa membuat seluruh kelompok mafia di Korea tunduk, bagaimana dengan 2 Jung? Kau bisa pergi menguasai pasar Amerika dengan lebih leluasa dan Jaemin tetap di Korea."
"HENTIKAN DADDY, APA KEKAYAAN YANG SEKARANG MASIH BELUM CUKUP UNTUKMU?"
"Oh tentu saja belum. Aku manusia jika kau lupa. Dan manusia selalu merasa kurang dengan apa yang dimilikinya."
"Fine, terserah daddy! Tapi jika daddy berani melibatkan Jaemin aku tidak akan segan-segan membunuh daddy."
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOSPHENES [JUNG JAEHYUN]
Любовные романыJika bisa kembali ke masa lalu, apa yang mau kamu lakukan ? Akankah penyesalan itu terhapuskan?