BAB 23: Her Nightmare

13 4 0
                                    

"Mari kita lihat reaksi Sehun, jika putri semata wayangnya ku kirim ke neraka."

"Bomi awas di belakangmu!"

DOR

Bomi membelalakan matanya saat mendengar suara tembakan. Namun dia tidak merasakan sakit apapun, melainkan pelukan erat dari seseorang di belakangnya. Bomi menolehkan kepalanya dan mendapati Jaemin-lah yang memeluknya. Bomi membeku ditempatnya, tidak tahu harus bereaksi seperti apa, dirinya terlalu syok untuk berpikir.

"N-nana..." ucap Bomi, dengan suara bergetar.

"A-apa k-kau baik-baik saja?" tanya Jaemin, dengan suara pelan menahan sakit.

Bomi tidak menjawab pertanyaan Jaemin, matanya sibuk menelisik luka tembak yang Jaemin terima. Setelah melihat posisi luka tembak tersebut, Bomi tidak dapat menahan tangisnya lagi. Luka itu nyaris mengenai jantung Jaemin. Akhirnya, Bomi mencoba membawa Jaemin sedikit menjauh dari area pertempuran mematikan itu.

Ditengah kekalutan yang Bomi alami, memberikan kesempatan bagi musuh untuk menyerangnya secara mendadak.

"BOMI APA YANG KAU LAKUKAN?! FOKUSLAH!" teriak Sehun, ketika baru mendekati area Bomi.

Bomi yang tersadar akan teriakan ayahnya tidak sempat beprikir untuk mengelak dari tusukan lawannya. Namun, tusukan tersebut justru mengenai Jaemin yang lagi-lagi berusaha melindungi Bomi.

"JAEMINNN!" teriak Bomi, histeris.

"B-bomi s-saranghae."

BRUK

Tepat setelah mengatakan itu Jaemin ambruk dengan darah bersimbah dimana-mana.

"TIDAKKK!"

Bomi bangun dan langsung duduk dengan nafas yang tersengal-sengal. Bomi melihat ke sekelilingnya, untuk memastikan dimana dia berada sekarang.

"I-ini k-kamarku. A-apa itu tadi hanya mimpi belaka atau pertanda sesuatu yang buruk akan terjadi?"

Bomi berusaha menetralkan nafasnya. Bayangan masa lalu itu muncul lagi tanpa diminta, membuatnya merasa tertekan dan pesimis akan takdir yang akan dihadapinya. Kenangan pahit yang selama ini ia kubur dalam-dalam, berharap tak akan pernah muncul lagi.

Bomi melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 6:30. Ternyata hari sudah pagi, tapi sepertinya matahari enggan menampakkan sedikit sinarnya. Cuaca di luar tampak mendung seperti suasana hati Bomi saat ini.

"Apa semesta akan mencegat usahaku kali ini?"

Bomi terlalu larut dalam pikirannya hingga tidak sadar para maid sudah memasuki kamarnya.

"Nona muda, ada apa?"

PHOSPHENES [JUNG JAEHYUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang