Pagi ini Jaehyun dan Bomi sedang dalam perjalanan ke sekolah. Senyum cerah terpancar diwajah keduanya. Setelah apa yang terjadi semalam, keduanya resmi menjadi sepasang kekasih.
"Je."
"Iya sayangku, ada apa hm?"
BLUSH
Mendengar panggilan sayang tersebut, wajah Bomi memerah. Padahal ini bukan hal baru bagi Bomi, tapi kini panggilan itu terasa berbeda baginya.
Jaehyun yang menyadari Bomi salah tingkah hanya terkekeh. Sepertinya akan seru jika dia sedikit menggoda gadis Park itu.
"Hey baby girl, kenapa wajahmu memerah? apa kau sakit?"
"T-tidak."
Tanpa permisi Jaehyun menempelkan sebelah tangannya ke kening Bomi.
"Tidak panas sama sekali. Lalu kau kenapa sayangku?"
"A-aku ti-"
"Ah, aku tahu harus bagaimana."
GREP
Jaehyun menggenggam sebelah tangan Bomi lalu mengecup singkat punggung tangan tersebut. Perlakuan Jaehyun kali ini benar-benar membuat Bomi gila. Bagaimana tidak, pria berlesung pipi itu jelas-jelas sedang menggodanya. Jika kondisi hatinya normal, ingin sekali rasanya Bomi menembak kepala Jaehyun sekarang.
"Je jangan begitu, aku malu." Cicit Bomi pelan.
"Haha kau lucu sekali Bomi."
Hening untuk beberapa saat.
Setelah jantungnya tenang Bomi kembali bersuara.
"Je, apa tidak apa-apa?"
"Hm?"
"Aku hanya sedikit takut. Jika kita datang dalam keadaan seperti ini, apakah semua akan baik-baik saja di sekolah nanti?"
Jaehyun tersenyum tipis ke arah Bomi. Jaehyun terlampau paham bahwa gadisnya ini sedang overthinking. Mengkhawatirkan pendapat orang-orang terhadapnya, takut dikucilkan dan dilupakan.
Bahkan yang sempurna saja bisa overthinking dan insecure.
"Tenanglah aku akan selalu bersamamu."
Pandangan kedunya bertemu, baik Bomi maupun Jaehyun keduanya tersenyum hangat untuk satu sama lain. Entahlah mereka hanya merasa aman jika bersama.
***
Keadaan sekolah sedikit ramai pagi ini ketika Bomi dan Jaehyun sampai. Gerak gerik murid hari ini sedikit mencurigakan. Mereka berbisik satu sama lain saat melihat kedatangan Bomi dan Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOSPHENES [JUNG JAEHYUN]
RomanceJika bisa kembali ke masa lalu, apa yang mau kamu lakukan ? Akankah penyesalan itu terhapuskan?