Lost [Part 13]

529 38 5
                                    

"Pagi," sapa Glen yang baru saja keluar dari kamar–nya. Sedangkan Akiko, hanya mengangguk sambil membuat roti bakar untuk sarapan. Akiko bangun sangat pagi, karena harus meminum obat setelah semalaman bersama Glen. Padahal, ada obat yang harus Akiko minum tengah malam. Agar saat pagi hari, Akiko bisa lebih segar.

Cup.

Kecupan pagi, seperti biasa. Akiko heran, kenapa Glen selalu mencium Akiko yang jelas-jelas tidak menangapinya, seperti patung. "Duduk," perintah Glen.

"Hari ini akan datang tamu spesial ke kantor, pakai pakaian yang lebih bagus," ujar Glen. Pada Akiko yang sibuk meminum teh–nya.

"Mereka tidak akan mengamati pakaianku," gumam Akiko menanggapi Glen, yang menatap tajam seperti biasa.

Selesai sarapan, Glen dan Akiko segera berangkat menuju kantor. Lois, juga ikut turun, tidak seperti biasanya. Mungkin tamu yang Glen maksud ini benar-benar spesial, sampai beberapa orang berpakaian hitam sudah berjaga disana.

Akiko, segera duduk di kursinya. Menyiapkan komputer seperti biasa, dan mengerjakan beberapa berkas. Gadis berambut pendek itu sedikit heran, karena ada satu perusahaan, yang sudah berkali-kali mengirim kontrak. Namun, sepertinya Glen tidak pernah menerima kontrak tersebut.

"Glen," sapa seorang wanita, yang baru saja masuk ke ruangan milik Glen. Sedangkan Glen, langsung berdiri dari tempatnya, kemudian menghampiri wanita itu.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Glen basa-basi.

"Aku merasa lebih baik karena bertemu dengamu," sahutnya manja. Lalu mengecup pipi Glen singkat, sebelum berjalan menuju pintu.

"Kau tetap di sini," titan Glen pada Akiko yang hanya mengangguk. Kemudian kembali fokus, menyelesaikan pekerjaannya. Mengambaikan Glen yang sudah melenggang pergi, bersama wanita yang bernama Jeverly.

Jeverly adalah anak dari pemilik perusahaan elektronik, yang menjalin kerjasama dengan perusahaan Glen. Jeverly punya wajah yang cantik, dengan suaranya yang lembut. Bahkan, Glen menaruh perasaan suka pada gadis berambut pirang itu.

Berlanjut, Glen dan Jeverly menghabiskan waktu mereka, di sebuah bar yang kebetulan tidak begitu jauh. Sedangkan di kantor Glen, terdapat sekelompok orang yang datang bersama Jevelyn. Ada 3 pria, dan 2 wanita yang berjaga di lobby utama.

Beberapa jam kemudian, Glen dan Jevelyn kembali dari pertemuan mereka. Bau alkohol sampai bisa Akiko rasakan, ketika Glen memasuki ruangan–nya. Wajah Glen memerah, tingkah lakunya juga sedikit aneh. Mungkin karena mabuk.

"Aiko, keluar," perintah Glen, yang langsung bisa Akiko pahami. Akiko segera melenggang pergi, meninggalkan dua manusia yang tengah bercumbu itu.

Akiko memilik untuk makan, lalu meminum obat–nya. Memakan permen, lalu pergi ke toilet untuk membasuh wajah. Namun, baru saja Akiko keluar dari toilet. Dua orang berpakaian hitam, menarik Akiko dengan sangat kasar. Dan Akiko yang bingung, hanya diam mengikuti orang-orang itu.

"Aiko," tukas Glen setelah meilhat Akiko yang masuk.

"Dimana flashdisk milikku?" Akiko terdiam, bingung dengan pertanyaan yang tiba-tiba Glen utarakan.

"Tidak tahu," jawab Akiko seadanya. Namun, Glen tampak sangat marah sambil mendekati posisi Akiko.

"Hggkh!" nafas Akiko tercekat, saat Glen mencekik lehernya dengan kuat. Bahkan Akiko bisa merasakan, kuku-kuku Glen menancap di leher–nya.

"Dimana, Flashdisk, milikku?" tanya Glen menegaskan lagi. Namun Akiko hanya menggelengkan kepalanya, menanggapi pertanyaan Glen.

Braak!!

Gadis Milik Tuan MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang