Office [Part 8]

518 35 7
                                    

"Akiko..... kau, bertemu pacarmu, 'kan?" tanya Glen.

Membuat Akiko terdiam, ketika sedang menyajikan makanan untuk Glen. "Bukan," jawabnya singkat.

"Lalu? siapa pria yang kau temui di rumah sakit?" tanya Glen lagi, dengan nada mengintimidasi.

"Dokter," Akiko menuangkan air, lalu memberikannya pada Glen.

"Ah... begitu," gumam Glen enteng, kemudian mulai menyantap makanannya. "Kenapa sangat akrab?"

"Bukan urusanmu," cetus Akiko. Membuat Glen menatap tajam, lalu mengetukkan gelas alkohol–nya ke meja.

"Aiko, aku tidak suka dengan sifatmu itu," cibir Glen. Akiko diam, seperti biasa. Bingung harus menanggapi Glen bagaimana. Tidak salah juga, siapa sih yang tidak jengkel jika menjadi Glen. Akiko selalu menanggapi apapun tanpa ekspresi, seolah tidak perduli bagaimana nantinya.

"Sorry," gumam Akiko. Glen meneguk satu gelas alkoholnya, kemudian menatap Akiko terus tanpa berkata sedikitpun. Yang membuat Akiko sedikit bingung adalah, Glen tidak mabuk sedikitpun, walau sudah menghabiskan banyak alkohol. Bahkan, Akiko sampai bisa mencium bau menyengat tersebut. "Minum," pinta Glen.

"No," tolak Akiko, pada gelas alkohol yang Glen berikan.

"Ow..... sepertinya kau ini gadis polos, 'huh?" cibir Glen sambil berdiri dari tempat duduknya. Kemudian mendekati Akiko, yang berada di sisi lain meja makan. "Aku jadi ingin memakanmu," lanjutnya.

Akiko diam, menatap Glen yang hanya berjarak beberapa cm saja dari wajahnya. "Itu ruanganmu. Anjing kesayanganmu juga ada disana," ujar Glen.

Akiko mengangguk, kemudian melenggang pergi begitu saja. Menuju sebuah pintu abu-abu, yang ternyata ruangan yang sebelumnya Akiko pakai. Ada alas tidur tipis disamping lemari baju, tanpa selimut yang melengkapi. Namun, yang membuat Akiko sedikit lega adalah, ada kamar mandi di sana. Jadi, Akiko tidak perlu keluar kamar, jika tidak perlu.

"Kouma..." sapa Akiko pada anjing–nya, yang Glen tempatkan saat Akiko pergi berbelanja. Ah iya, Akiko juga membeli makanan anjing tadi. Jadi keperluan utama–nya, sudah lengkap.

Akiko memutuskan untuk segera mandi, lalu beristirahat. Kelelahan adalah hal yang paling berbahaya untuk Akiko. Namun, Akiko tak pernah memperhatikan kondisi kesehatan–nya. Akiko sering kali mimisan, dan merasa sakit di seluruh tubuhnya. Itu karena Akiko mengidap sebuah penyakit, yang baru ia ketahui beberapa bulan lalu. Kangker darah, atau sering di sebut Leukimia.

Dan Leukimia yang mengidap pada Akiko ini, adalah jenis Leukemia Myeloid Akut. Jenis ini dapat memburuk dengan sangat cepat, apabila tidak dalam penanganan dokter. Dan Akiko, tidak mau menjalani Kemoterapi yang Dokter sarankan. Padahal, Vian, sebagai Dokter sangat mengkhawatirkan keadaan Akiko. Akiko kurus, dan pucat secara bersamaan. Sangat hebat untuk Akiko, yang bahkan masih bisa menjalani kegiatannya sehari-hari.

Namun kekurangan–nya itu, bisa dia tutupi dengan mudah. Akiko selalu memakai pewarna bibir, dan pakaian panjang. Akiko menutupi tubuh–nya, yang di penuhi lebam karena mengonsumsi obat keras. Akiko juga selalu membawa suntikan kecil, jika saja dia kambuh tiba-tiba. Suntikan itu mengandung obat penenang, dan sedikit bius. Jadi, tidak ada orang yang mengetahui penyakitnya ini, selain Vian.

Sebelumnya, memang Akiko berniat mengikuti Kemoterapi. Dia sudah menghubungi Vian, dan berbincang dengan Dokter spesialis kanker itu. Namun setelah kejadian, dimana Akiko menjadi milik Glen sepenuh–nya, Akiko jadi pasrah. Akiko tidak yakin, apakah Pria kejam itu mau membiarkan–nya berobat, atau tidak.

Akiko juga punya masalah soal biaya. Walaupun Vian sendiri yang mengatakan, kalau dia akan membantu. Tapi.... Akiko tidak ingin menjadi beban untuk orang lain, setidaknya untuk hari-hari terakhir–nya. Dan di sinilah dia, bersama dengan Pria pemegang saham paling besar di perusahaan ternama. Namun Akiko pikir, dia tinggal menjalani hari-hari saja. Dan Akiko tinggal mengikuti alur yang ada. Tapi.... Akiko tidak ingin menyerah. Mungkin, ada seseorang yang akan menjadi cahaya bagi–nya nanti.

Gadis Milik Tuan MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang