Bring back [Part 5]

619 47 21
                                    

Aku, tidak bisa menemukan diriku sendiri.
__________________________


Akiko masih berdiri di depan cermin kamar mandi, menatap luka di bahu yang sedang dia ganti perbannya. Semalam setelah kejadian itu, Akiko buru-buru pergi kerumah sakit terdekat. Beruntung, peluru itu tidak bersarang terlalu dalam. Jadi dokter dengan cepat mengobati, dan Akiko di perbolehkan pulang hari itu juga.

Akiko membersihkan sisa obat yang menempel, menggunakan kapas yang tersedia. Perih, bahkan tangannya sampai susah bergerak karena itu. "Kouma," gumam Akiko sambil mengamati Kouma dari pantulan cermin.

Akiko menghela nafasnya kasar, memutuskan untuk berhenti kuliah saat itu juga. Karena pasti papanya tidak lagi membiayai kuliahnya, jadi Akiko memutuskan untuk mencari kerja saja. Toh, dia bisa kuliah lagi nanti. Tapi Akiko bingung, kenapa tidak ada orang yang mencarinya? Padahal menurut sang Papa, Akiko sudah dijual.

Ah, Akiko pikir mungkin orangnya sibuk. Jadi Akiko bisa memanfaatkan waktunya sementara. Walaupun Akiko tidak tau, dia ditujukan untuk apa jika sudah bertemu bos barunya. Apakah akan dijadikan budak sex? Atau untuk asisten rumah tangga? bisa jadi.

Bzzztt Bzzzttt!

Ponsel Akiko berdering pelan, membuat pemiliknya segera mengangkat telpon tersebut. "Halo," kata Akiko sambil memakai bajunya.

"Akiko, kami sudah mengatur jadwalnya. Kamu bisa datang kan, malam ini?" tanya suara lelaki disebrang telfon.

"Baik, Kak. Aku akan kesana nanti," jawab Akiko yang sudah selesai membereskan lukanya. Kemudian pergi ke ruang tengah, untuk istirahat sebentar.

"Perbanyak istirahat, okay? Jangan terlalu stress dan jaga pola makanmu."

"Hmm, thank you. Aku akan mengubungi Kakak lagi nanti."

"See you," ujarnya lalu mematikan sambungan. Menyisakan Akiko yang diam ditempatnya, sembari melirik kedapur.

Ini sudah kelewat jam makan menurut aturan, tapi gadis itu masih bingung ingin makan apa. Karena beberapa hari akhir-akhir ini, Akiko sering tidak nafsu makan. Bahkan kulkas sampai kosong, akibat tidak belanja. Hanya ada beberapa kotak mie instan, yang terjejer rapi di rak.

Benar, Akiko memutuskan untuk makan mie instan saja untuk mengganjal perut. Walaupun dia sebenarnya tidak ingin makan, tapi Akiko akan bertemu pria itu nanti. Dia bisa tau, kalau Akiko sudah makan apa belum. Sebelum makan, Akiko memutar lagu agar suasana lebih hangat. Lagu yang akhir-akhir ini paling suka Akiko putar.

Sway-Michael Bublé

When marimba rhythms start to play
Dance with me, make me sway
Like a lazy ocean hugs the shore
Hold me close, sway me more

Like a flower bending in the breeze
Bend with me, sway with ease
When we dance you have a way with me
Stay with me, sway with me

Other dancers may be on the floor
Dear, but my eyes will see only you
Only you have that magic technique
When we sway I go weak.

****

"Papa, benar-benar melakukan itu?" tanya Keinara mengintimidasi.

Beberapa waktu lalu, Keinara datang ke rumah karena ingin bertanya tentang keberadaan Akiko. Tapi, Papanya itu tidak mau menjawab dan terlihat panik. Akhirnya, Keinara diam-diam bertanya pada pekerja dip rumahnya yang kebetulan sudah bersekongkol dengannya. Pantas saja Akiko bilang, mereka tidak akan bertemu lagi. Ternyata Papanya, sudah menggunakan Akiko sebagi penutup hutang perusahaan.

Gadis Milik Tuan MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang