Bagian 3

8.1K 806 115
                                    

Berbagi kehangatan dalam selimut tebal adalah hal yang paling menyenangkan bagi Hyunsuk, apalagi jika di dalam selimut tebal itu terdapat tubuh kakaknya. Ah! Hyunsuk suka sekali, dan ia tengah melakukan itu sekarang.

Hyunsuk sedang sibuk menelusupkan wajahnya pada curek leher Jihoon.

"Tadi adek ngapain aja?" Jihoon mengintrupsi kesibukan Hyunsuk.

"Banyak, tadi adek cerita banyak sama temen abang. Seru." cerita Hyunsuk dengan semangat.

"Terus?"

"Terus mereka jelek-jelekin abang," Hyunsuk cekikikan, "Mereka bilang kalo abang itu sinting." lanjutnya sambil memainkan kancing piyama Jihoon.

"Boong banget," elak Jihoon santai. Satu tarikan nafas panjang ia lakukan, menikmati aroma tubuh Hyunsuk yang begitu manis.

"Adek males sekolah ih besok. Mau ketemu temen-temen abang lagi," rengek Hyunsuk, matanya memancarkan tatapan memelas.

"Gak boleh gitu. Sekolah itu penting, lagian adek udah kelas tiga. Gak boleh banyak bolos atau ijin." Jihoon sebagai kakak yang baik menasihati adik kecilnya.

"Tapi..."

"Nanti hari minggu kita main kesana. Sekarang tidur, biar besok gak kesiangan." putus Jihoon setelah ia sadar jika ini sudah cukup larut untuk Hyunsuk.

"Nyebelin!"

"Iya, selamat bobo adek abang yang manis." Jihoon melayangkan satu ciuman lembut pada puncak kepala Hyunsuk, lalu ia mendekap tubuh Hyunsuk lebih erat.

Dan Hyunsuk mulai memejamkan matanya.

***

Hyunsuk tengah asik mengunyah roti lapis ketika Jihoon melajukan mobilnya untuk mengantar sang adik sekolah, ekor matanya sesekali melirik Hyunsuk,

Ekspresi Hyunsuk sangat menarik bagi Jihoon, air muka adiknya itu cepat sekali berubah, tak urung itu membuat senyuman merekah pada kedua belah bibirnya.

"Nanti abang pulang malem," Jihoon memutuskan untuk mengajak Hyunsuk mengobrol, sekalian memberi tahu hal yang cukup penting.

"Kenapa?" kini sang adik fokus pada kakaknya.

"Ada urusan dikit." Jihoon menghentikan mobilnya karena lampu lalu lintas menunjuk warna merah.

"Urusan apa?" Hyunsuk bertanya sambil meminum susu kotaknya,

"Tugas kuliah," Jihoon kembali melajukan mobilnya,

"Terus adek sama siapa?" bibir Hyunsuk terlihat cemberut, raut mukanya bahkan muram sekali.

Jihoon tersenyum tampan, "Adek maunya sama siapa? Nanti abang suruh temen abang buat nemenin adek." Jihoon berusaha mengembalikan mood Hyunsuk

"Eum—" Hyunsuk berpikir sejenak, mengingat-ingat nama teman kakaknya. "Yang—keliatan kalem tapi kalo udah gerak kayak alien." kata Hyunsuk mengatakan ciri-ciri orang yang ia inginkan,

Jihoon terlihat mengerutkan alisnya, alien mana yang Hyunsuk maksud? Bukankah semua temannya terlihat seperti alien?

"Siapa?"

"Lupa. Pokoknya yang punya dimple!" seru Hyunsuk agak gembira karena berhasil mengingat sesuatu yang cukup penting.

Abang [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang