Bagian 18

8.4K 540 191
                                    

Jihoon tertawa kecil mengingat cerita Hyuna, segila itu Ibunya hanya untuk menyatukan cintanya dan Hyunsuk.

Ribuan ucapan terima kasih tidak akan cukup untuk membalas apa yang telah Hyuna lakukan untuknya.

Jihoon tidak akan berhasil jika Hyuna tidak melakukan itu, ia dan Hyunsuk tidak akan hidup bersama seperti sekarang jika Hyuna tidak membantu.

Jadi ini semua berkat Hyuna.

"Abang!" Jihoon tersentak mendengar suara ketukan pada kaca mobilnya. "Turun buruan, adek mau liat dede bayi buru-buru ih kenapa sih lama banget?!" Hyunsuk mengetuk-ngetuk kaca mobil kencang.

Benar, ia dan Hyunsuk sekarang berada di depan rumah Jaehyuk dan Asahi, untuk melihat bayi mereka.

Ini sudah tiga bulan sejak kejadian Hyunsuk 'diculik'

Jiwon dan Hyuna sudah melakukan rutinitas mereka seperti biasa—melakukan perjalanan bisnis.

Jihoon juga sudah diangkat menjadi CEO satu bulan setelah Jiwon setuju tentang hubungannya dan Hyunsuk.

Hyunsuk, dia sudah lulus sekolah dan memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan karena sekarang ia sedang mengandung,

Ya. Hyunsuk sedang hamil, anak Jihoon, sudah enam belas minggu. Perutnya mulai terlihat buncit.

Jihoon benar-benar bersyukur, semuanya sesuai dengan apa yang ia harapkan, meski jalan yang ia lalui tidak semulus pantat Hyunsuk, tapi akhirnya ia bisa bahagia.

Hyunsuk baik-baik saja, kandungannya juga sehat dan yang lebih penting, masa ngidam Hyunsuk tidak terlalu menyulitkan seperti Asahi,

Doa Jaehyuk dan Yoshi tidak terkabul waktu itu. Sayang sekali tapi itu bagus untuk Jihoon.

Keinginan Hyunsuk yang paling sulit adalah, dia ingin Jihoon dan Jiwon saling memeluk dan memakan es krim dalam satu mangkuk yang sama.

Untungnya Hyuna ada dipihak Jihoon, jadi Jiwon mau melakukan hal konyol dan menggelikan itu.

Sebenarnya tanpa bantuan Hyuna sekalipun, Jiwon akan menurutinya, oh dia memang tidak setuju pada awalnya,

Tapi sekarang, Jiwon bahkan menjadi yang paling semangat membelikan perlengkapan untuk calon cucunya, menjadi yang paling bawel jika Hyunsuk mengeluh lelah.

"Namanya siapa, kak?" Jihoon kembali tersadar dari lamunannya ketika Hyunsuk bertanya pada Asahi yang sedang memberikan susu pada bayinya.

"Nara, Hamada Nara." jawab Asahi lembut.

"Enak aja! Yoon, Yoon Nara." Jaehyuk menepuk dadanya bangga, memamerkan bayinya pada orang-orang yang ada disana. "Cantik,'kan anak gue."

"Iya cantik, kaya kak Sahi." Hyunsuk mengelus pipi merah Nara, dia berteriak gemas saat tangannya merasakan tekstur lembut bayi itu.

"Adek juga cantik," Asahi tersenyum. "Masih sering morningsickness gak?"

"Udah nggak lagi. Tapi mulai kerasa berat."

Ibu baru juga calon Ibu itu sibuk mengobrol berdua hingga melupakan orang lain yang ada di dalam ruangan.

"Gue juga mau hamil." Junkyu berbisik tapi cukup kencang untuk didengar Haruto dan beberapa orang yang duduk didekatnya.

"Kamu gak istimewa, yangg. Jadi gak bisa." Haruto menjawab dengan malas.

"Tau gue juga! Harusnya lo tuh hibur gue, bilang kalo kita bisa berusaha bikin, bukannya malah ngomong gitu!" Junkyu memukul paha Haruto kencang.

Abang [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang