Sebagai permintaan maaf karena membuat Hyunsuk kesal minggu lalu, hari ini Jihoon membawa Hyunsuk ke taman.
Yang tentu saja disambut dengan semangat oleh Hyunsuk, meski semangat itu sempat hilang karena mereka pergi ke taman menaiki sepeda,
Jarak rumah mereka dan taman itu cukup jauh, sedangkan Hyunsuk tidak suka banyak bergerak, dan Jihoon malah mengajaknya pergi dengan sepeda,
Otomatis Hyunsuk harus mengayuh dengan susah payah dan membuang tenaganya. Ini sangatlah menyebalkan.
Meski kebanyakan Jihoon yang mengayuh, Hyunsuk hanya mengayuh sesekali itu pun hanya sebentar.
Ngomong-ngomong mereka menaiki satu sepeda untuk dua orang, jadi meski Hyunsuk tidak mengayuh, sepedanya tetap jalan karena kerja keras Jihoon.
"Berenti dulu ih, adek cape." ujar Hyunsuk dari belakang. Alasan saja sebenarnya, irisnya melihat pedagang permen kapas, itulah kenapa dia meminta berhenti.
"Adek duduk aja perasaan, gak ikut goes." kata Jihoon, seperti yang sudah terjadi sebelumnya, Jihoon menuruti permintaan Hyunsuk, lagi pula ia memang lelah.
"Terserah adek dong," Hyunsuk sejujurnya tidak ingin bersikap seperti itu pada Jihoon, tapi entah mengapa hatinya masih kesal.
"Adek mau beli itu dulu," Hyunsuk menunjuk tukang permen kapas yang berjarak cukup dekat dari mereka. "Minta uangnya." ia mengulurkan tangan ke depan hidung Jihoon,
Apa yang bisa Jihoon lakukan selain menuruti adik kesayangannya ini? Dengan tulus ia mengambil kartu yang terselip di jaketnya, "Abang gak yakin yang jual nerima kartu kredit."
"Gapapa, nanti adek minta aja." kemudian Hyunsuk segera pergi menuju tempat tujuannya.
Sementara Hyunsuk pergi membeli apa yang ia inginkan, Jihoon duduk di bawah pohon, meminum botol air yang sengaja ia bawa. Matanya tetap fokus memerhatikan Hyunsuk yang terlihat bercengkrama dengan pembeli lain.
Jihoon baru akan menyusul Hyunsuk ketika sang adik tahu-tahu sudah muncul di depannya dengan tiga buah permen kapas, tak lupa bibirnya tersenyum gembira.
"Ini " Hyunsuk memberikan kembali kartu yang Jihoon berikan tadi.
"Gimana? Adek bayar pake kartu?"
Hyunsuk menggeleng, "Enggak. Tadi dibayarin sama kakak-kakak yang ada di sana." Hyunsuk sibuk memakan permennya,
"Siapa?"
"Gak tau," Hyunsuk ikut duduk di sebelah Jihoon, ia mengasongkan satu permen kapas itu ke arah Jihoon, dan Jihoon menggeleng, dia tidak suka makanan manis.
"Bilang makasih gak?" Jihoon menyingkirkan anak rambut Hyunsuk yang terbang mengganggu penglihatan Hyunsuk.
"Enggak." jawab Hyunsuk acuh.
"Kok gitu? Harusnya adek bilang makasih." tegur Jihoon menasihati.
"Tadi kakaknya keburu pergi." elak Hyunsuk merasa Jihoon menyalahkannya.
"Dasar. Lain kali harus bilang makasih kalo orang lain baik sama kita. Um?"
Hyunsuk hanya mengangguk patuh.
***
Mereka sampai di taman dengan penuh perjuangan, dan hari sudah siang karena Hyunsuk terus meminta berhenti dan mengeluh lelah.
Matahari sudah sangat tinggi, taman pun mulai sepi, membuat Hyunsuk sedikit senang karena ia bisa berdua bersama Jihoon lebih leluasa.
![](https://img.wattpad.com/cover/257004993-288-k986063.jpg)