Bagian 6

8.2K 729 132
                                        

Pagi ini tidak berjalan seperti pagi biasanya, jika pagi biasa, maka Jihoon akan membangunkan Hyunsuk, menyiapkan seluruh keperluannya, dan mengantar sang adik pergi sekolah.

Namun pagi ini berbeda, Jihoon masih di atas kasur, sedang memeluk tubuh ringkih adiknya yang polos telanjang.

Kulitnya dan kulit sang adik saling menempel, terasa sangat menyenangkan, terlebih kulit Hyunsuk ternyata sangat lembut, membuat rasa nyaman itu berkali-kali lebih menyenangkan.

Jihoon mengecup kedua kelopak mata Hyunsuk yang masih setia tertutup, adik kecilnya itu pasti sangat kelelahan setelah bermain dengannya.

Sedikit kewarasannya berteriak memaki diri sendiri karena ia dengan bodohnya menyetubuhi adiknya sendiri, meski tidak sedarah tapi tetap saja itu adiknya.

Di sisi lain, rasa bahagia, senang dan puas lebih mendominasi. Karena setelah satu tahun penuh berjuang keras menahan rasa cinta yang ada di hatinya,

Akhirnya Jihoon bisa memiliki Hyunsuk seutuhnya.

Tidak ada yang tahu jika selama ini Jihoon juga memendam rasa yang sama seperti Hyunsuk, tidak ada yang tahu jika selama ini Jihoon mati-matian membuat kewarasannya tetap bertahan ketika Hyunsuk bertingkah manja,

Jihoon terus bertahan memasang kedok seorang kakak yang baik, dengan alibi ia memang menginginkan adik sejak dulu, itulah mengapa Jihoon selalu menuruti permintaan Hyunsuk, bahkan permintaan aneh sekalipun,

Yang semua orang tahu adalah seperti itu, tapi nyatanya Jihoon menuruti semua permintaan Hyunsuk karena Jihoon tidak ingin Hyunsuk berpaling darinya, ia tidak ingin Hyunsuk pergi.

Itu juga alasan kenapa Hyunsuk tidak pernah dapat ijin darinya jika ingin pergi bermain tanpa didampingi orang kepercayaan Jihoon.

Pertamanya Jihoon akan menunggu sampai Hyunsuk lulus sekolah, setelah itu ia akan meminta ijin pada kedua orang tuanya dan menikahi Hyunsuk.

Tapi ternyata si adik mengacaukan segalanya dengan bertingkah nakal dan menggoda Jihoon, berakhir dengan mereka bercinta tanpa hubungan yang jelas, diluar hubungan saudara tentu saja.

Sekarang otaknya cerdasnya sedang memikirkan bagaimana cara memberitahu kedua orangtuanya jika ia mencintai adiknya, atau lebih tepatnya jika mereka saling mencintai.

Saling mencintai adalah kata yang tepat, Jihoon juga sudah tahu tentang Hyunsuk. Ayolah, bahkan teman Jihoon yang baru bertemu dengan Hyunsuk saja bisa tahu jika Hyunsuk menaruh hati padanya.

Apalagi Jihoon yang setiap hari dihadapkan dengan tingkah Hyunsuk yang bermacam-macam.

Mungkin jika nanti orang tuanya tidak memberi ijin, Jihoon akan memilih lari dan pergi menjauh bersama Hyunsuk. Karena ia tidak akan bisa hidup tanpa Hyunsuk. Tapi Jihoon berharap semoga Ayah dan Ibunya mau mengerti.

Tubuh mungil Hyunsuk menggeliat dalam pelukkan Jihoon.

"Eungh," Hyunsuk mengerang malas, ia semakin merapatkan tubuh polosnya pada Jihoon, tidak berniat membuka mata sama sekali.

Jihoon hanya membiarkan apa yang Hyunsuk lakukan, pikirannya masih memikirkan sejuta skenario yang akan terjadi ketika orang tuanya tahu hubungan mereka.

Tunggu sebentar, hubungan mana maksudnya? Hyunsuk bahkan masih menjadi adiknya, dan Jihoon belum menyatakan perasaannya atau meminta Hyunsuk menjadi kekasihnya,

Jadi, ah sial! Kepala Jihoon semakin berdenyut pusing.

***

Pukul sebelas tepat Hyunsuk membuka matanya, mendapati tempat tidur di sebelahnya kosong, hati kecilnya sedikit mencelos terluka.

Abang [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang