Bagian 4

7.8K 769 75
                                    

Seperti yang sudah Jihoon janjikan pada adik mungilnya, hari minggu mereka akan kembali mengunjungi basecamp tempat Jihoon biasa berkumpul dengan temannya,

Rasanya mengunjungi bukan istilah yang tepat, tapi apapun itu, Hyunsuk sangat senang. Tentu saja karena dia bisa bertemu dengan teman-teman Jihoon yang sangat luar biasa. Luar biasa dalam segala hal.

Si manis keluar dari siklus hari minggu-nya, jika itu minggu biasa, Hyunsuk akan dengan sengaja berlama-lama tidur di atas ranjang Jihoon, menyesap aroma tubuh Jihoon sampai kepalanya berputar pening, pening yang nikmat.

Namun minggu ini, ia justru bangun lebih dulu dari kakaknya, mengguncang tubuh sang kakak lalu berteriak excited tentang apa yang Jihoon janjikan.

Hyunsuk membuat keributan dengan mencoba ber-eksperimen di dapur, niatnya ia ingin membuatkan sarapan untuk dirinya sendiri dan Jihoon, karena Jihoon mandi lama sekali—menurut Hyunsuk.

Tapi yang terjadi adalah bau gosong menyebar di seluruh ruangan, Hyunsuk menggoreng telur tapi ia tidak menuangkan minyak goreng sebelumnya.

Berakhir dengan Jihoon yang mengomeli Hyunsuk sambil memasak nasi goreng.

"Kenapa buru-buru banget? Mereka gak bakal kemana-mana, kok. " kata Jihoon ketika ia selesai mengomel.

Tangannya sibuk menata nasi goreng ke dalam piring Hyunsuk.

"Gak kenapa-kenapa, pengen aja ketemu kak Sahi sama yang lain." kata Hyunsuk, mulutnya penuh dengan makanan yang sedang ia kunyah.

Jihoon ikut duduk dan memakan sarapannya, ia makan dengan santai, berbeda sekali dengan Hyunsuk yang makan dengan terburu-buru, seolah dunia akan segera hancur.

Jihoon hanya menggeleng pasrah, ini cukup wajar. Mengingat Hyunsuk tidak pernah pergi keluar untuk bermain bersama teman-temannya, paling-paling Hyunsuk pergi dengan Lisa, Lucas atau Mark.

Sisanya Hyunsuk menghabiskan waktu di dalam rumah, bukan karena Hyunsuk anti sosial atau tidak memiliki teman,

Tapi Hyunsuk tidak pernah dapat ijin dari Jihoon untuk pergi keluar jika tidak bersama orang-orang yang ada di dalam daftarnya. Junkyu ada dalam daftar karena ia dan Jihoon sudah berteman sejak kecil, jadi Jihoon percaya pada si tukang tidur itu.

Maka ketika Hyunsuk diajak pergi oleh Junkyu dan menemui orang baru, Hyunsuk tentu saja senang dan ingin kembali merasakan kesenangan itu.

Jihoon jadi sedikit merasa bersalah karena mengekang Hyunsuk, tapi tidak, itu demi kebaikan Hyunsuk sendiri.

***

Nyatanya, kesenangan yang Hyunsuk harapkan tidaklah terwujud. Tempat ini sangat ramai, dua kali lebih ramai dari terakhir kali Hyunsuk berkunjung kesini.

Dan itu membuat Hyunsuk kesal juga jengkel, bukan karena Hyunsuk diabaikan atau apa, ia hanya tidak suka melihat Jihoon ditempeli belasan gadis genit dengan pakaian super minim.

Cih, apa mereka semua itu miskin sehingga tidak mampu membeli pakaian lebih banyak dari itu. 'Dasar genit.' runtuk Hyunsuk dalam hati.

Hyunsuk jadi tidak berselera untuk bercanda dan mengobrol bersama teman-teman barunya, teman Jihoon mungkin lebih tepatnya.

"Kenapa?" Yedam datang entah dari mana dengan segelas cola, lalu duduk di depan Hyunsuk yang tengah cemberut dengan mata mendelik kesal.

"Gapapa, kak." jawab Hyunsuk berusaha terdengar se-normal mungkin. Ia tentu saja tidak ingin ketahuan jika ia cemburu melihat kakaknya di kerubuni para gadis.

Abang [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang