THE BOOK ~ Alfa & Omega

XI

THE BOOK
~ Alfa & Omega ~

TREASURE Fanfiction by Redline0022

Fantasy & Adventure

Warning !

Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Serta sebutan atau istilah yang tertera hanyalah karangan penulis saja.

~oO Selamat Membaca Oo~

***

Atmosfer berubah menjadi tegang pasca Haruto dan kelompoknya mendengar penuturan si jubah hitam. Sepasang mata mereka terlihat membola, terkejut dengan si jubah hitam yang mengaku sebagai Omega.

"K—kau jangan bercanda, bu-buku itu bukankah su-sudah hilang ?" gagap Haruto.

Pemuda berjubah hitam itu berbalik lalu memandang datar ke arah Haruto. Senyum sinis tercipta di wajahnya, pemuda itu membuka tudung jubah yang selalu menutupi kepalanya.

"Buku itu memang hilang, tapi bukan berarti buku itu tidak bisa ditemukan, bukan ?" balas si jubah hitam dengan seringainya.

Pemuda itu kemudian berjalan ke arah Junkyu, kemudian mengulurkan tangannya. "Serahkan buku itu padaku. Kau tidak pantas memegangnya," titahnya dingin.

Junkyu terbelalak, pegangannya pada buku yang ia ikat dipinggang semakin kuat. Junkyu tidak mau menyerahkan buku itu !

"Apa maksudmu ? dia tidak memiliki apa-apa ! jangan ganggu dia !" ujar Haruto setelah berjalan mendekat.

Pemuda berjubah hitam itu mendengus. Ditatapnya Haruto dengan tatapan remeh. "Apa kau tidak tahu bahwa dia membawa buku Alfa ?" tanyanya.

Sekali lagi Haruto, Jaehyuk dan Jeongwoo yang membelalakkan mata mereka. Di tatap mereka Junkyu dengan tatapan tidak percaya. Namun, gadis itu tidak membalas tatapan mereka, Junkyu justru menunduk dan memeluk benda dalam gaunnya erat.

"Junkyu, apa yang dia katakan benar ?" lirih Haruto.

Junkyu tidak menjawab. Ia perlahan bangkit berdiri tempatnya lalu berlari.

"Junkyu !" panggil Haruto. Namun gadis itu tidak menghiraukannya, ia tetap berlari, sampai sebuah dinding api menghadangnya.

Mata Junkyu membola terkejut. Ia pun segera berbalik dan menemukan pemuda berjubah hitam itu mengulurkan tangannya, seakan ia baru saja mengeluarkan mantra sihir.

"Mau lari ?" tanyanya penuh seringai.

Haruto menyiapkan kuda-kudanya. Ia pegang erat pedang di pinggangnya, lalu berlari menuju si jubah hitam itu.

Namun, si jubah hitam itu tidak selemah yang Haruto pikir. Pemuda berjubah hitam itu menyadari geraknya, dia dengan cepat melompat mundur lalu membacakan mantra sihir.

Tepat dimana kaki Haruto berpijak, sebuah duri berwarna hitam muncul. Pangeran muda itupun berhasil menghindar, namun kakinya tetap terkena sedikit goresan.

Melihat itu, Jaehyuk tidak tinggal diam. Ia melepaskan pedang dari sarungnya lalu melompat dan menyerang.

Slashh !

Serangan Jaehyuk meleset, sebuah kayu justru menjadi terb elah dua. Mata pemuda itu menjadi siaga saat dilihatnya pemuda berjubah hitam itu tidak ada.