14

606 117 64
                                    

THE BOOK
~ Alfa & Omega ~

~ 14 ~

.

.

.

~oOo~


"Engh.."

Travis, Jeongwoo, Lily, serta Taro sontak menoleh ke sumber suara, kemudian senyum cerah mengembang di wajah mereka.

"Nona !"

"Junkyu !"

"Kakak dewi !"

Junkyu mengerjapkan matanya, kemudian mencoba bangun dari tidurnya. Travis bergerak cepat dan membantu Junkyu.

"Hhh nona, apa yang terjadi ? nona membuat kami khawatir semalaman," ucap Jeongwoo.

"Maaf jika aku membuat kalian khawatir, aku tidak bermaksud seperti itu," lirih gadis yang ditanya. Mata bulatnya kemudian melirik ke samping, tepat ke arah Travis.

"Ke-kenapa menatapku seperti itu ?" tanya gugup pemuda itu.

"Terimakasih..." lirih Junkyu.

"Haha, tidak usah seperti itu. Aku tulus membantu-"

"Terimakasih karena sudah menepati janjimu... terimakasih telah hidup kembali.. tidak, maksudku, terimakasih sudah bertahan sampai selama ini."

Travis, Jeongwoo, Lily dan Taro mengernyit. "Apa maksud nona ?" tanya Jeongwoo.

Junkyu menghembuskan nafas leganya. "Dia Haruto, Jeongwoo. Dia si arogan dan berengsek itu.."

Mata pemuda yang berasal dari kota SanSan itu terbelalak. Kemudian ia lirik ke arah Travis lalu menutup mulutnya. "Be-benarkah ?" ucapnya tak percaya.

Memang Travis sangat mirip dengan Haruto, tapi bisakah manusia hidup lagi setelah ia mati ? Jeongwoo melihat dengan mata kepalanya sendiri hari dimana Haruto di bunuh.

"Seseorang yang mengatakannya padaku. Dia mengatakan Haruto masih hidup dan dia mengatakan jika Haruto bersama dengan kita."

"A-aahh itu tidak mungkin, mungkin kamu bermimpi saja."

"Dia memang Haruto."

Seluruh pasang mata diruang itu beralih ke arah pintu, dimana seorang pemuda menyandarkan bahunya pada daun pintu.

"Junghwan.." lirih Junkyu.

Junghwan mengangguk, ia kemudian berjalan mendekat pada Junkyu dan Jeongwoo. "Dia memang Haruto. Aku mengenal kekuatan yang ada dalam dirinya, ingat jika dia pernah hampir membunuhku di kota kecil tempat kita pertama bertemu."

Junkyu dan Jeongwoo terbelalak. Benar ! saat itu Junghwan melarikan diri dengan suara seperti tersedak sesuatu.

"Tapi... bagaimana bisa ? bukankah Haruto sudah mati ?" tanya Travis pada ketiga orang itu.

"Tidak ada yang tahu apa yang terjadi setelah hukuman mati itu dilaksanakan. Kerajaan tidak pernah menyinggung kematian pangeran mereka serta dimana makamnya," ucap Junghwan. Tak lama ia memegangi perutnya yang tiba-tiba terasa nyeri, membuat beberapa mata menatapnya khawatir.

"Junghwan kamu tidak apa-apa ?" tanya Junkyu.

Junghwan mengangguk. "Tidak apa. Ini hanya efek dari lukaku yang belum benar-benar pulih."

"Tu-tunggu ! aku masih tidak percaya sebenarnya. Apakah kalian punya bukti fisik jika aku benar-benar Haruto ?"

Baik Junkyu, Jeongwoo dan Junghwan, ketiganya terdiam. "Kami tidak memiliki apa-apa. Tapi tuan Haruto sangat takut dengan hantu !" ujar Jeongwoo.

THE BOOK ~ Alfa & OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang