THE BOOK ~ Alfa & Omega

I

THE BOOK
~ Alfa & Omega ~

TREASURE Fanfiction by Redline0022

Fantasy & Adventure

Warning !

Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Serta sebutan atau istilah yang tertera hanyalah karangan penulis saja.

~oO Selamat Membaca Oo~

***

Ratusan perajurit kerajaan Magnolia berbaris rapih di hadapan sang raja. Dengan pakaian berwarna dominan hitam dan biru, perajurit itu mendongakkan kepala mereka, menghadap sang raja, raja Yoshi.

Berdiri dengan gagah, raja itu melangkah kedepan dengan tubuh tegap dan dagu terangkat. Membuatnya menjadi lebih tinggi di antara lautan manusia berbaju hitam dan biru.

"Lusa adalah hari peringatan kematian raja Magdavez. Perketat penjagaan di setiap sisi kota Magdavez, pastikan keamanan festival kali ini tetap terjaga. Jangan biarkan seorangpun dari luar kota Magdavez memasuki kota itu, bahkan jika itu dari 5 kota besar lainnya !" perintah raja Yoshi.

Para prajurit itu membungkukkan badan mereka sebagai tanda hormat pada raja. Sedangkan sang raja tersenyum kecil lalu berjalan kembali ke istananya, diikuti oleh beberapa pengawalnya.

"Yang mulia raja !"

Langkah sang raja beserta pengikutnya terhenti setelah mendengar panggilan salah seorang dayang. Tak jauh dari tempat itu, sang dayang berlari menuju raja lalu bersujud pada raja itu.

"Ada apa ?" tanya sang raja. Dayang itu mendongakkan kepalanya dan yang dapar raja lihat pertama kali dari dayang itu adalah raut khawatir.

"Yang mulia ratu semakin melemah, kami berusaha mengobati yang mulia ratu namun ratu ingin yang mulia raja ada disampingnya." Yoshi mengangguk paham. Raja itu berlalu pergi tanpa meninggalkan sepatah katapun, ia berjalan cepat menuju kamar dimana wanita yang ia cintai sedang dirawat.

"Ratu !"

Para dayang yang berada diruangan itu terlonjak kaget. Mereka segera membungkuk hormat saat sang raja berjalan mendekat ke arah ratu mereka.

"Apa dia kembali merasakan sakit 'itu' ?" tanya raja Yoshi tanpa melepas pandangannya dari sang ratu tercinta.

Mashiho.

Ia mencintai wanita yang sudah menjadi ratunya ini. Namun sayang, dua tahun yang lalu, saat ia membunuh seorang peri, ratu-nya ditemukan tak berdaya di paviliun timur. Saat itu ia murka, raja yakin semua itu adalah perbuatan peri-peri itu.

Yoshi bertekad akan membunuh seluruh makhluk itu.

Namun, kondisi ratu yang terkadang bertambah parah, membuatnya harus memundurkan waktu pencarian para peri. Ia harus mementingkan kesehatan wanitanya lebih dulu.

Sayangnya sampai saat ini, ia belum mendapatkan obat ampuh yang dapat menghilangkan racun pada tubuh ratu. Sudah puluhan tabib ia datangkan dari penjuru negeri, namun tak ada satupun dari mereka yang berhasil mengangkat barang setetes racun yang tertanam pada tubuh ratu.

"Bisa tinggalkan kami berdua ?" para dayang mengangguk patuh. Mereka berjalan beriringan keluar dari kamar itu, meninggalkan sepasang anak adam dan hawa.