THE BOOK ~ Alfa & Omega

6

THE BOOK
~ Alfa & Omega

ALPHABET

~ 6 ~

.

.

.

Di bawah tebing karang, Junkyu dan Jeongwoo berlari tergesa-gesa. Keduanya terlihat panik setelah melihat dan mendengar bunyi ledakan di kota Bluegill.

Junkyu sangat tahu siapa pelakunya. Siapa lagi jika bukan Junghwan ? dia harus menghentikan pemuda itu sebelum ada korban jiwa.

"Jeongwoo, tolong bawa beberapa obat dari rumah. Aku akan pergi lebih dulu !" pinta Junkyu.

Tanpa mendengar jawaban Jeongwoo, Junkyu segera berlari menuju kota Bluegill.

Sesampainya disana, Junkyu menemukan banyak penduduk nampak panik dan ketakutan. "Semua ! tolong bawa diri kalian ke pesisir pantai sekarang !" teriak Junkyu.

Beberapa penduduk yang mendengarnya mengangguk, sementara yang lain masih diam dalam ketakutan.

"Aku mohon, dengarkan aku ! tempat yang aman sekarang adalah pantai," seru Junkyu lagi.

"Tidak mau ! disana pasti sama berbahayanya. Dewa ! tolong kami !" seru salah satu penduduk.

Junkyu terdiam dan menunduk, namun segera ia tegak-kan kembali kepalanya. "Tolong percaya padaku. Aku akan menjamin keselamatan kalian. Disana ada temanku yang bisa mengobati jika kalian terluka. Ini untuk keselamatan kalian."

Para penduduk itu menatap satu sama lain dengan pandangan ragu. Hingga salah satu wanita berjalan maju. "Dia benar ! kita bisa mempercayainya. Gadis itu gadis yang baik."

Junkyu tersenyum ke arah wanita itu. "Bibi," lirihnya.

Wanita yang dipanggil bibi oleh Junkyu itu mengangguk. "Semuanya cepat !"

Para penduduk disekitar mengangguk patuh lalu pergi bersama-sama menuju pantai. Junkyu tidak mengikuti penduduk itu, ia berlari kedepan, kembali mencari penduduk yang masih berada disana.

Sedangkan itu, disisi kota, Jihoon memandang bingung pada keributan yang terjadi. Ia melihat beberapa tentara bertarung bersama makhluk berwarna hitam.

Ia tahu darimana makhluk hitam itu berasal. Makhluk hitam itu adalah salah satu sihir iblis yang tertulis dibuku Omega.

Sudah sejauh itukah pemilik buku Omega menguasainya ? batin Jihoon.

Sebuah bayangan tentang gadis kecil bernama Lily muncul tiba-tiba dalam benak Jihoon. Sontak kedua matanya pun membola karena terkejut..

"Dia dalam bahaya !"

Jihoon segera berlari dari tempatnya, menyusuri kota untuk mencari keberadaan gadis kecil itu. Ia tidak peduli jika Haruto melihatnya, karena yang terpenting sekarang adalah keselmatan gadis itu.

Jihoon tidak tahu kenapa ia berbuat ini. Mungkin saja, ini hanya sebagai ucapan terimakasih darinya untuk Lily, karena telah memberikan kehangatan itu, walaupun kehangatan itu kecil.

~oOo~