4

541 119 33
                                    

THE BOOK
~ Alfa & Omega ~


ALPHABET
~4~


~Selamat Membaca~

Di kuil yang terletak jauh di atas bukit Veregenma, seorang pemuda baru saja menyelesaikan doanya. Pemuda yang dikenal sebagai Travis itu membungkuk sejenak sebelum dia berdri dan meninggalkan kuil itu.

"Kak Travis !" baru saja Travis keluar dari kuil, dirinya sudah didatangi sang adik.

Gadis kecil bernama Lily itu berlari ke arah Travis lalu memeluknya. "Kakak, apa besok kita jadi ke kota ?" tanyanya.

Travis mengangguk. "Tentu saja, kakak sudah berjanji kan ?"

"Yeay, kakak tidak boleh berbohong yah. Lily akan sangat marah," ancam anak itu dengan suara khasnya.

Travis mengangguk lalu mengusap surai halus milik Lily. Suara langkah kaki yang lain membuatnya mendongak. Didapatinya sang guru atau yang biasa ia panggil kakek tengah berdiri.

"Kalian ingin pergi kemana ?" tanya Taro, membuat Lily berbalik badan dengan cepat.

Gadis itu kemudian memeluk kaki Taro lalu mendongak. "Kakek, Lily ingin sekali melihat festival lampion di kota. Kakak Travis sudah janji pada Lily."

Taro mengerutkan dahinya, pria itu beralih menatap Travis. "Travis, apa benar itu ?"

Pemuda bersurai hitam panjang itu mengangguk. "Kakek, aku mengajak Lily karena kulihat dia ingin sekali ke kota untuk melihat festival itu."

Taro menghela nafasnya. Pria itu merendahkan tubuhnya lalu mengusap rambut Lily. "Lily tidak perlu ke kota, yah ? di kota sangat berbahaya. Kakek takut Lily kenapa-kenapa."

Wajah gadis kecil itu menyendu. Ia menunduk-kan kepalanya sembari memainkan jari-jari tangan. "Tapi kakek, Lily ingin sekali saja..." lirih Lily.

"Kakek tahu, tapi kakek pernah cerita apa pada Lily ? Di luar tempat ini, tidak ada yang namanya kabaikan yang murni. Semua orang dapat berubah menjadi jahat. Lily bisa saja dilukai oleh siapapun, sekalipun Lily sudah bersujud meminta maaf."

Travis tertegun mendengarnya. Apakah seburuk itu dunia luar ? pikirnya.

"Tapi kakek..."

"Kakek ! Travis janji akan menjaga Lily. Kami tidak akan melakukan hal aneh-aneh," ujar Travis mencoba meyakinkan Taro.

Dirinya tidak tega melihat Lily menjadi sedih seperti itu. Mau bagaimanapun Lily masihlah kecil. Gadis itu ingin tahu apa yang terjadi di luar tempat ini. Tempat hidupnya sedari bayi sampai sekarang.

"Benar kakek, kak Travis akan menjaga Lily. Lagipula kak Travis sangat pandai bertarung. Lily pasti tidak akan berada dalam masalah."

Pada akhirnya, pria tua itu hanya menghela nafas. "Baik, tapi kakek ingin Lily berjanji untuk tidak membuat masalah sekecil apapun, mengerti ?"

Lily mengangguk senang. "Mengerti !" jari kecilnya di tautkan pada Taro lalu tersenyum senang.

Setelah itu, Lily pergi begitu saja menuju tempat biasa ia bermain bersama binatang-binatang liar. Tidak perlu khawatir, semua binatang yang berada di dekat kuil ini adalah binatang yang baik.

"Travis, memang ke kota mana tujuanmu ?" tanya Taro.

Pemuda yang ditanya memasang pose berfikir, hingga sebuah ide terpintas. "Bluegill ! tadinya aku ingin ke kota Veregenma saja, tapi kupikir pemandangan lampion yang berterbangan di laut akan sangat indah. Dan itu bisa kulihat di kota Bluegill."

THE BOOK ~ Alfa & OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang