15

668 114 55
                                    

THE BOOK

~ 15 ~

.

.

.

~oOo~

"Jeongwoo.."

Pemuda yang namanya dipanggil, mematung saat suara itu terdengar begitu lirih.

"Ini aku, hhh aku tidak menyangka kau sudah seperti ini." Haruto melepaskan pelukannya dari Jeongwoo, kemudian ia tersenyum, lalu tak sengaja melirik ke samping.

Sedangkan yang dilirik, yaitu Junghwan, menatap Haruto datar. Junghwan menebak kalau Haruto pasti akan mengatakan hal buruk padanya.

"Terimakasih sudah menjaga teman-temanku."

Diluar dugaan, Haruto berterimakasih sembari tersenyum. Junghwan membuang mukanya, ia tidak mau wajahnya terlihat 'aneh' di mata mereka.

"Jadi ingatanmu sudah kembali ?" Haruto mengangguki pertanyaan Taro. "Aku sudah mengingatnya, para peri yang menolongku dan menghapus ingatanku."

"Jadi, kau..."

"Benar, dia Haruto, Jeongwoo. Tuan muda yang kamu bangga-banggakan," sahut Junkyu.

Jeongwoo tak dapat lagi menopang tubuhnya, ia terduduk dengan masih memandangi Haruto.

"Akhinya... akhirnya..."

Bruk !

"Jeongwoo !!" Tubuh Jeongwoo ambruk tak sadarkan diri.

Haruto, Junkyu, serta Lily panik mendekati tubuh itu, sedangkan Junghwan dan Taro hanya diam berdiri.

"Persiapkan dirimu, bukan tanpa alasan mereka memanggil kedua anak itu." Junghwan mengernyit, ia melirik ke arah Taro.

Didapatinya wajah pria tua itu nampak serius.

Juga terlihat khawatir.




~oOo~





Malam telah datang, setelah sibuk mengurusi Jeongwoo yang tak sadarkan diri, mereka kini berkumpul diruangan untuk makan malam bersama. Jeongwoo dan Junkyu bertugas memasak hari ini, sedangkan sisanya duduk santai di dekat meja.

Jeongwoo sudah bisa kembali bersikap normal, walau sesekali ia gugup saat berbicara dengan Haruto. Ayolah, biarpun sebelumnya dia mengenal Haruto sebagai Travis dan tidak gugup seperti ini, sekarang sudah berbeda, di depannya saat ini benar-benar Haruto, pangeran Magnolia yang dikabarkan mati.

"Makanan sudah siap !" seru Jeongwoo lalu membawakan semua makanan, juga dibantu oleh Junkyu.

Makan malam berangsur dengan hikmat, namun ada satu orang yang terlihat tidak begitu ceria. Dia adalah Lily, gadis kecil yang duduk tepat disamping Taro.

Raut wajah Lily tak lepas dari pandangan Junkyu, gadis bersurai panjang itu menepuk tanga Lily pelan, membuat sang empunya terkejut.

"Lily tidak suka makanannya ?"

THE BOOK ~ Alfa & OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang