09 TAHAP DELAPAN

66 12 6
                                    

"Apakah mereka yang akan mengkhianati keluargaku?"

TAHAP DELAPAN


1 minggu kemudian...

Koridor rumah terasa hampa. Sekarang sudah bulan Januari ttahun 1982. Sejak tahun baru tidak ada keseruan di antara mereka hanya rasa hening yang mereka dapatkan. Charcoal tidak membuat lawakan seperti biasanya, Water dan Glass tidak banyak berbicara, sampai sampai Clara dan Velena tidak dapat meluangkan waktu mereka untuk berlatih. Mereka memfokuskan diri untuk peperangan nanti. Sejak mendengar kabar sisi timur kota Amarta terbantai habis, hati Steve merasa kehilangan separuh nyawanya. Kejadian itu berlangsung setelah malam tahun baru. Para prajurit tinggi harus turun kelapangan untuk melihat keadaan sisi timur kota Amarta. Setelah sampai disana mereka tidak melihat satu kehidupan, semuanya rata, tidak ada bangunan yang masih berdiri di sana, sunyi, berdebu, dan mati.

Steve tidak putus asa dengan hal ini, ia mencari cara untuk menemukan jalan keluar, dibantu oleh Clara yang mengotak-atik rak buku hingga semua buku yang ada disana tergeletak di bawah lantai. Walaupun hubungan Clara dan Steven tidak berjalan baik belakangan ini, namun mereka tetap membantu satu sama lain sampai Josh turun tangan untuk membantu Steve.

Umur Steve dan Josh bisa dibilang cukup jauh, Steve lahir pada tahun 1962 dan Josh lahir pada tahun 1957, hanya selisih 5 tahun namun bisa dibilang Steve sudah cukup dewasa untuk disamakan dengan Josh.

Awalnya mereka tidak banyak bicara, walaupun kadang Josh membuka pembicaraan, Steve hanya menjawab singkat, namun beberapa hari ini Josh nampak lebih dekat dengannya.

Setelah Lekslop itu menghantui pikiran Glass, belakangan ini ia suka mengamati diam diam kakak-kakaknya, Velena, Morry, Josh, Elvoro, Clara, sampai sampai saudara kembarnya saja dijadikan tersangka atas pengkhianatan. Tenang saja, ia sudah mencap dirinya bahwa dia juga sudah gila dengan kasus ini.

"Mungkin saja Clara, selama ini dia memiliki sebuah rahasia gelap, atau mungkin saja Josh! Kan selama ini Josh dan Steve selalu berjauhan, tapi tidak juga sih mereka terlihat dekat belakangan ini, APA MUNGKIN Butter! tapi tidak mungkin juga, atau jangan jangan Morry, Elvoro, dan Velena? Atau bisa juga Charcoal?! APA JUGA Water? Duh sudah gila pikiranku, kalau Steve bisa saja mungkin selama ini dia menjebak kita semua, sudah lah Glass aku letih berselisih dengan otak." Kira kira seperti itulah perbincangan dirinya dengan otaknya sendiri.

"Kau sudah dapat strategi Clar?" tanya Steve singkat tanpa menunjukan ekspresi apapun.

"Belum, kepalaku pusing dan mual," ucap Clara sambil memijat pelipisnya. Steve hanya menatap dingin ke arahnya. Ada kilatan khawatir di dadanya dan membuatnya berpikir apakah dia terlalu menekan Clara untuk membantunya sehingga dia tidak bisa menjaga dirinya sendiri?

"Duduk dulu, aku akan cari sendiri," kata Steve.

Clara langsung menolaknya, "tidak, aku masih sanggup."

Steve membalikkan badannya lalu memegang kedua pundak sahabatnya itu, "aku tidak bisa membaca pikiran, namun aku tahu bahwa kau memang butuh istirahat, tidak apa-apa Clar, aku dan Josh bisa mencari strateginya."

Clara hanya mengangguk pelan dengan perkataan Steve. Dengan tidak enak hati, langkahnya langsung menuju ke ambang pintu.

"Steve?" Panggilnya.

Steve menoleh, "ya?"

"Masalah kemarin, aku benar-benar meminta maaf ak-"

"Tidak apa-apa, aslinya aku juga tidak berhak marah denganmu karena aku sendiri tahu bagaimana susahnya mengontrol diri sendiri," potongnya. Clara mengangguk dan langsung melesat pergi dari hadapan Steve yang sedang memperlihatkan rasa bersalah.

The History of The Dark PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang