"Kita akan menjelajah waktu untuk V"
TAHAP SEBELAS
Setelah peperangan habis-habisan kemarin, Steve lebih banyak diam dan menyendiri tidak seperti biasanya yang suka ikut bergabung dengan adik-adiknya. Ia memikirkan apakah Clara akan selamat kali ini? Kondisinya juga semakin memprihatinkan.
Mereka sudah menghabiskan waktu mereka di Ashvara selama tiga hari setelah peperangan tersebut. Mereka masih menunggu Clara sadar dan baru memutuskan untuk pulang ke Amarta. Steve juga semakin menutup dirinya, tidak ada yang berani juga untuk memulai perbincangan dengannya kecuali Velena. Jika bisa dilihat-lihat, Velena dan juga Clara bagaikan orang yang sama dengan tubuh yang berbeda. Cara ia memahami Steve juga hampir sama seperti Clara memahami Steve.
Tidak hanya itu, hubungan Steve dan Morry juga semakin renggang. Selama mereka di Ashvara mereka lebih suka cekcok dan berdebat banyak. Steve merasa banyak sekali rahasia yang disimpan Morry.
FLASHBACK
Steve berjalan menelusuri lorong dengan amarahnya. Setiap ia menghentakkan kaki, para pelayan selalu takut, hawa dan aura yang ia bawa saat marah semakin membuat siapapun yang melihatnya selalu ingin pergi.
"Dimana Morry?" tanya Steve dengan dingin. Tatapannya kepada Velena pun sangatlah berbeda, tidak seperti biasanya.
Velena menghela nafasnya berat, "di dalam, Steve jangan ker-"
"Diam, ini bukan urusanmu," potong Steve.
Velena hendak menarik pundaknya namun Velena kalah kuat dengan tangkisan Steve. Tangan Steve juga cepat sekali untuk membuka knop pintu kamar Morry dan masuk kedalam kamarnya lalu menyisakan Velena dengan sejuta kekhawatiran.
Tanpa banyak basa-basi, Steve langsung menempatkan tubuhnya di depan Morry lalu menatapnya tajam dengan tangan yang melipat di dada.
"Katakan padaku, rahasia apa lagi yang kau sembunyikan? Aku sudah lelah dengan mu morry, bagaimana aku akan percaya denganmu?" Steve mengusap wajahnya kasar, ia terlihat frustasi dengan hal ini.
"Steve aku.. kita bisa bicarakan ini nanti ya?" Balas Morry dengan tatapan lesu, kosong dan juga hampa.
"Tidak! aku ingin tahu semuanya sekarang Moo, kau sudah berjanji memberi tahuku semua, jika kau tidak ingin memberi tahu maka kematian devon berada di tanganmu!" Intonasi Steve semakin meninggi.
"Seharusnya Claudia tidak pernah melahirkanmu!" Ucapan dari Morry semakin membuat Steve ingin berdebat dengannya. Hati steve merasa pedih, sejak dulu ia selalu mempercayai Morry namun sekarang mereka layaknya air dan minyak.
Steve menggelengkan kepalanya dengan tatapan tidak percaya, "aku membencimu Moo."
Morry hanya bisa menatapnya pergi dan meninggalkan ruangannya. Rasa bersalah terbesit di hatinya namun tidak untuk Steve. Semakin lama ia tersakiti semakin kebal hatinya untuk mendapatkan ratusan sayatan sekaligus. Malah tidak akan menjadi masalah untuknya.
Morry menjatuhkan dirinya diatas kasur, mengusap wajahnya kasar, menghela nafas berat.
"Claudia, apa yang telah ku lakukan?"
FLASHBACK END
Steve sekarang ingin menemui adik-adiknya dan mungkin berbincang sedikit tentang apa yang mereka akan lakukan setelah ini. Setiap hentakan kakinya untuk menuju adik-adiknya itu, bayang-bayang pikirannya masih tertuju kepada Clara yang sampai detik ini masih belum sadar. Pikirannya yang kacau balau ini tiba-tiba berhenti saat melihat Mera yang berdiri mengenakan jaket kulit merahnya sampai lutut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The History of The Dark Phoenix
Fantasy(SELESAI) °•THE DARK PHOENIX TRILOGY•° (1) Bagaimana jadinya jika kalian mengetahui bahwa keluarga kalian memiliki rahasia gelap dan sisi kelamnya? Bagaimanaa pikiran kalian bahwa keluarga kalian juga memiliki kutukan yang kuat? Bagaimana juga kalia...