13 TAHAP DUA BELAS

49 10 0
                                    

"Dia ingin seperti dirimu"

TAHAP DUA BELAS

Alice dan Velena masih sibuk dengan kegiatan "rahasia" mereka yang sedari tadi aslinya keberadaan mereka sedang ditunggu-tunggu oleh Steve. Velena masih membuntuti Alice di belakang walaupun ia juga tidak tahu apa yang akan Alice lakukan pada dirinya. Tentu saja Velena sudah berusaha untuk membaca pikiran Alice seperti tadi, namun sayangnya pikiran Alice sudah tidak bisa di gapai kembali.

Sekarang mereka sedang berada di tengah hutan yang cukup gelap, jauh dari pemukiman, jauh dari tangan siapapun itu. Velena cukup takut dengan hal ini walaupun apapun nanti yang terjadi, sembilan puluh persennya ia bisa melawan namun tetap saja kalau yang menyerangnya adalah Alice sendiri. Ya Velena sedari tadi berjalan sedang mengawasi Alice.

"Jadi kita mau kemana?" Tanya velena dengan nada yang cukup dingin.

Alice hanya tertawa kecil, "kau sudah ketakutan nona?"

"Aku hanya ingin penjelasan," Velena membalas dengan nada ketus.

"Sebentar lagi kita akan sampai."

"Kau yakin ini jalan yang benar?"

Alice berhenti, "percayalah jika kau banyak bicara kita baru bisa pulang malam jadi lebih baik seluruh pertanyaanmu itu kau simpan dan akan ku jelaskan nantinya."

Velena hanya terdiam kesal. Jika Alice bukan pasukan tinggi yang di dambakan oleh Dashta, mungkin sekarang Velena sudah menyerang kecil-kecilan.

"Kau penjaga waktu bukan?"

"Tidak meminta pertanyaan," Alice menjawab dengan cepat.

"Itu pertanyaan simpel, hanya jawab iya atau tidak."

"Ya, kenapa kau mau?" Alice masih fokus ke arah depan sedangkan sedari tadi Velena menolehkan kepalanya ke arah lain.

"Tidak. Butuh waktu berapa lama untuk jadi penjaga waktu?"

"Ya, lumayan lama."

"Lumayan, namun kau hanya menyisakan waktu beberapa tahun di academy ya kan?"

"Kau tahu apa tentang masa laluku di Academy?"

Velena tersenyum tipis, "banyak. Kau memenangkan pertarungan melawan Madame Dolrin saat aku baru masuk kedalam Academy, namun enam bulan setelahnya kau keluar."

"Ya saat itu aku ditugaskan untuk belajar menjadi penjelajah waktu."

"Ditugaskan atau dikeluarkan?" Tekan Velena.

Alice langsung membalikkan badannya, "baiklah nona muda aku tahu pertanyaan ini akan kemana nantinya, masa laluku adalah masa laluku, masa lalumu adalah masa lalumu, lagi pula kau ini juga kenapa? Aku tidak ada masalah denganmu jadi jangan buat masalah denganku. Kau memperlambat perjalanan tahu?"

Velena hanya diam tidak membalas perkataan milik Alice. Ya Velena juga merasa bahwa beberapa hari ini dia lumayan sensitif dan juga suka memberontak.

Setelah beberapa menit kemudian mereka akhirnya sampai di tempat tujuan. Terlihat bangunan besar yang cukup gelap dan diselimuti oleh salju tebal dan pintu besar dengan ukiran yang cukup mencengkram di temani oleh lampu yang meredup di setiap sisinya.

"Ouvre les portes de toutes les portes." sebuah mantra yang Alice ucapkan membuka pintu itu terbuka dengan lebar. Mata Velena langsung tertuju kepada  sesuatu yang mengambang dengan cahaya di atasnya, seperti sebuah pedang yang mengkilap, dan juga ada manik manik yang membuat pedang tersebut terkesan mewah.

"Baiklah, ini yang selama ini ingin aku berikan kepadamu, pedang Evorte," Kata Alice yang melihat Velena masih tercengang dengan mata yang berbinar-binar.

The History of The Dark PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang