26 DETIK DETIK

42 9 0
                                    

.

MOHON DI VOTE TERLEBIH DAHULU

DETIK DETIK

Tik tok tik tok

Suara detikkan jam menggema dk seluruh ruangan. Steve mondar mandir di dalam ruangannya sambil mengecek jam dindingnya. Pikirannya sekarang masih terpacu pada Tebing Oldo yang ibunya bilang saat di dalam lekslop.

Selain Tebing Oldo yang mengambil alih pikirannya ia juga di temani dengan pertanyaan tentang penjelasan ibunya yang mengatakan bahwa ia tidak biaa mati. Apa maksud ibunya?

Tidak tahan dalam ruangannya ia beranjak keluar ruangan. Ia menuju Ruangan Astronomi mungkin saja ada yang bisa menjelaskan pertanyaannya.

Saat sampai di Ruangan Astronomi ia langsung menelusuri setiap rak buku yang ada di sana.

"Kak?" tanya Glass dari belakang.

"Sial!" ia terlalu fokus dengan pekerjaannya sampai sampai ia tidak tahu bahwa selama ini ada Glass di ruangan tersebut.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Glass, Steve terdiam sebentar. "Carikan penjelasan tentang Tebing Oldo dan juga penjelasan tentang mahkluk abadi." awalnya Glass hanya mengerutkan dahinya namun ia jalankan saja perintah kakaknya.

Mereka mencari selama satu jam, mungkin lebih. Bulan purnama yang menyinari malam semakin bercahaya dan memasuki ruangan dari kaca kaca besar yang terukir indah. Mereka tidak kelelahan untuk mencari melainkan mereka sama sama penasaran.

"Aku dapat!" teriak Glass dari ujung. Steve langsung menuju ke arah Glass dan mengambil buku yang mengkilap bagaikan emas tersebut.

'The History Of Oldo', namanya sedikit mengerikan." gurau Glass namun Steve tidak terlalu memikirkan gurauan sang adik.

"Sial, mereka menggunakan bahasa kuno." Steve menaruh buku itu perlahan lalu mengusap wajahnya. "Kau lupa? Kau memiliki adik yang pintar di sini, jangan terlalu meremehkan diriku." balas Glass. Steve tertawa pelan, "cepat artikan!" Glass memutar bola matanya, "iya iya,"

"Beribu ribu tahun yang lalu Tebing Oldo ini di temukan oleh para leluhur dengan tidak sengaja. Tebing Oldo juga memiliki cahaya di set-"

"Shhh, lewati yang itu aku pernah mendengarnya, namun pertanyaanku adalah apakah Tebing Oldo memang benar bisa menyalurkan sebuah kekuatan ke tubuh mahkluk lain?" Glass menaruh bukunya dan menampilkan raut wajah yang bertanya tanya.

"Katanya pintar hih. Seperti ini, aku lompat ke Tebing Oldo untuk menyalurkan seluruh kekuatanku untukmu namun konsekuensinya aku akan mati dan kau akan mendapatkan kekuatanmu, paham?" jelas Steve.

"Oh begitu, bilang dong! Sebentar aku cari." Steve menggeleng menahan tawa karena adiknya.

"Ya, memang benar Tebing Oldo bisa menyalurkan kekuatan untuk seseorang dan ya benar katamu konsekuensinya adalah yang memberikan kekuatan tersebut harus mati. Sebentar kau mencari ini untuk apa?" tanya Glass.

"Dasar ingin tahu! Kalau yang mahkluk abadi bagaimana?" tanya Steve. Glass menaruh buku yang ada di tangannya lalu mencari buku yang steve inginkan. "Sepertinya ada, sebentar aku baru baca." ujar Glass.

The History of The Dark PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang